فصل فى ميزان التصوف
( PASAL ) TENTANG TIMBANGAN TASHAWWUF
Sesungguhnya timbangan ilmu ini ( yakni ilmu tashawwuf ) ber-azaskan Kitabullah , Sunah Rasulallah Saw. Dan Ahwal `Ulama Salafush Shalih, dan setiap perkara yang keluar dari ajaran Kitabullah , Sunah Rasulallah Saw. Dan Ahwal Ulama Salafush Shalih maka bukanlah ( bagian ) dari ilmu tashawwuf, sebagaimana perkataan seorang Imam, seorang Wali tingkat Quthul Gauts Fardil Jaa-mi` Sayyid Syekh Abdul Qadir Jailani ra. :
(( طريقتنا مبنية على الكتاب والسنة فمنت خالفهما فليس منا ))
“Thariqah ( jalan ajaran ) kami berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah, maka barang siapa yang menentang Al-Kitab dan As-Sunnah maka bukanlah dari Thariqah ( jalan ajaran ) kami”.
Dan berkata : “Wahai anakku !!! jadikanlah Al-Kitab dan As-Sunnah sebagai sayapmu , maka terbanglah bersama Al-Kitab dan As-Sunnah menuju Allah Swt.
Dan berkata r.a. : “Setiap haqiqat yang tidak disaksikan baginya dengan syariat, maka ia adalah zindiq ( kekufuran ) . Maka Terbanglah kepada Al-Haq `Azza wa Jalla dengan sayap Al-Kitab dan As-Sunnah. Masuklah kepada-Nya sedangkan tanganmu dalam gengaman tangan Rasulullah Saw.
وقال أيضا رضي الله عنه:” ترك العبادات المفروضة زندقة. وارتكاب المحظورات معصية، لا تسقط الفرائض عن أحد في حال من الأحوال
Dan berkata r.a. : “Meninggalkan ibadat yang fardhu adalah zindiq. Melakukan perkara yang terlarang adalah ma’siat. Tidak gugur akan kefardhuan daripada seseorang ketika ia berada di dalam satu hal diantara ahwalnya.
وقال القطب الكبير سيدي الشيخ أبو الحسن الشاذلي رضي الله عنه :" إِذا عارض كشفُك الصحيح الكتابَ والسنة فاعمل بالكتاب والسنة ودع الكشف، وقل لنفسك: إِن الله تعالى ضمن لي العصمة في الكتاب والسنة، ولم يضمنها لي في جانب الكشف والإِلهام
Seorang Wali Quthub yang Agung Sayyid Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili ra. Berkata :”Apabila kasyafmu bertentangan dengan Al-Kitab (Al-Quran) dan As-Sunnah, maka beramal dengan Al-Kitab (Al-Quran) dan As-Sunnah dan tinggalkan kasyaf itu. Dan katakanlah kepada dirimu: Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menjaminkan bagiku akan 'ismah (keterpeliharaan) Al-Kitab (Al-Quran) dan As-Sunnah, dan Dia tidak pernah menjamin tentang 'ismah kasyaf, ilham [kecuali jika kasyaf dan ilham itu tidak bertentangan dengan Al-Kitab (Al-Quran) dan As-Sunnah].
Imam Abul Qasim Al-Junaid bin Muhammad Al-Baghdadiy ra. Berkata : “Ilmu kami terikat dengan Al-Quran dan As-Sunnah, maka barangsiapa yang tidak membaca al-Quran dan tidak menulis Hadits, maka tidak sah berbicara tentang ilmu kami ( yakni tasawwuf ).”
وقال أبو نعيم الأصبهاني رضي الله عنه فى كتابه حلية الاولياء :" كان أبو حفص يقول: من لم يزن أفعاله وأحواله في كل وقت بالكتاب والسنة، ولم يتهم خواطره فلا تعده في ديوان الرجال
Abu Nuaim Al-Asbahani ra. Telah berkata di dalam kitab Hilyatul Auliya-nya :”Abu Hafs [Umar bin Salamah Al-Haddad, wafat 260H/874M] berkata :” Barangsiapa yang tidak menimbang perbuatannya dan ahwalnya setiap waktu dengan Al-Kitab (Al-Quran) dan As-Sunnah, dan tidak merasa syak terhadap lintasan-lintasan hatinya, maka ia tidak termasuk di dalam Diwan Al-Rijal
وقَالَ سَهْلُ بْنُ عَبْدِ الله التستري رضي الله عنه:" كُلُّ وَجْدٍ لَا يَشْهَدُ لَهُ الْكِتَابُ وَالسُّنَّةُ فَهُوَ بَاطِلٌ .
Sahl bin Abdillah At Tustari ra. Berkata : “Semua intuisi (cinta, suka cita) yang tidak disaksikan (dikuatkan) oleh Al-Quran dan As-Sunnah, maka itu adalah batil.”
Al-Imam Abu Yazid Al-Busthomi ra. berkata:“Jikalau kalian melihat seseorang yang di beri kekeramatan oleh Allah swt bahkan dia bisa terbang dilangit, maka janganlah kalian tertipu olehnya sehingga kalian lihat bagaimana dia mengikuti perintah syari’at dan menjauhi batas-batas yang dilarang syari’at”.
وقال القطب الرباني والعارف الصمداني سيدي عبد الوهاب الشعراني رضي الله عنه فى كتابه طبقات الكبرى : "من دقق النظر علم أنه لا يخرج شىء من علوم أهل الله تعالى عن الشريعة وكيف يخرج والشريعة صلتهم إلى الله عز وجل في كل لحظة
Seorang Wali Quthur Rabbany dan Arifish-Shomadany Sayyid Syekh Abdul Wahab Asy-Sya’rani ra. berkata di dalam kitab Thabaqatul Kubra-nya :”Barang siapa yang meneliti penelitiannya terhadap ilmu tasawuf, ia mengetahui bahwasanya tidak keluar satupun dari ilmu-ilmu ahlillah (ilmu shufi atau ilmu haqiqat) dari landasan syariat. Dan bagaimana mereka boleh keluar dari landasan syariat sedangkan ia merupakan penghubung mereka kepada Allah pada setiap saat.
وقال أبو الحسن الورّاق رضي الله عنه:" لايصل العبد إلى الله الا بالله، وبموافقة حبيبه صلى الله عليه وسلم في شرائعه. ومن جعل الطريق إلى الوصول في غير الإقتداء يضل من حيث يظن أنه مهتد
Abul Hasan Al-Warraq ra. berkata:”Tidak akan sampai seorang hamba kepada Allah Swt. melainkan dengan Allah dan mengikut syariat kekasih-NYA, Nabi Muhammad Saw. Barang siapa yang menjadikan jalan untuk sampai kepada Allah tanpa mengikuti Rasulullah Saw. maka dia akan tersesat dalam keadaan dia menyangka diberi petunjuk oleh Allah.
Abu Said Ahmad bin `Isa Al-Kharraz ra. (wafat 277H) berkata: “Setiap perkara yang bathin yang bertentangan dengan perkara yang dzahir (syariat), maka ia adalah bathil.
قَالَ اْلإِمَامُ أبو عبد الله محمد بن إدريس الشافعيّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ :
فَقِيْهاً وَصُوْفِيًا فَكُنْ لَيْسَ وَاحِدًا * فَإِنِّــي وَحَـقِّ اللهِ إِيـَّاكَ أنْصَحُ
فَذَلِكَ قَاسٍ لَمْ يَذُقْ قَلْبُهُ تُقًــى * وَهَذَا جَهُوْلٌ كَيْفَ ذُو الْجَهْلِ يَصْلُحُ
Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi`i ( Pendiri Madzhab Syafi`iyyah ) r.a. berkata :”Jadilah kamu seorang ahli fiqih yang bertasawwuf jangan jadi salah satunya * sungguh dengan haq Allah aku menasehatimu.
Jika kamu menjadi ahli fiqih saja, maka hatimu akan keras tak akan merasakan nikmatnya taqwa * Dan jika kamu menjadi yang kedua saja, maka sungguh dia orang teramat bodoh, maka orang bodoh tak akan menjadi baik.
وَقَالَ اْلإِمَامُ مَالِكُ بْنُ آنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ :" مَنْ تَصَوُّفَ وَلَمْ يَتَفَقَّهْ فَقَدْ تَزَنْدَقَ وَ مَنْ تَفَقَّهَ وَلَمْ يَتَصَوُّفْ فَقَدْ تَفَسَّقَ وَمَنْ جَمَعَ بَيْنَهُمَا فَقَدْ تَحَقَّقَ
Imam Malik bin Anas ( Pendiri Madzhab Malikiyyah ) r.a. berkata :”Barang siapa belajar tasawuf tanpa belajar fiqih berarti ia zindiq ( kufur ). Barang siapa belajar fiqih tanpa tasawuf berarti ia munafik. Dan barang siapa mengumpulkan tasawuf dan fiqih berarti ia adalah orang yang benar.
نقل من قسم الكتاب " جواهر التصوّف لِلوصول إِلَى الله المهدوف " للحقيرمحمّد أبى سفيان بن حسن الدين السونداوى الجاوى الإندونسي
DISALIN DARI SEBAGIAN KITAB “ JAWAAHIRUT TASHAWWUF LIL WUSHULI ILALLAHIL
MAHDUUF ( PERMATA-PERMATA ILMU TASHAWWUF UNTUK MENYAMPAIKAN KEPADA YANG
DITUJU )” KARYA AL-HAQIR MUHAMMAD ABY SUFYAN BIN HASANUDDIN AS-SUNDAWY
AL-JAWI AL-INDONISI
Tidak ada komentar :
Posting Komentar