Orang-orang yang dimaafkan itulah yang menolak nama tasawuf, orang-orang yang mengada-ada itulah yang berlebihan dalam meneliti asal, nama,derivasi kata tasawuf , dan orang-orang yang tertipu bahkan rugi itulah yang menolak segala fanatisme tanpa klarifikasi dan pertimbangan . orang-orang yang zalim adalah mereka yang menolak segala nama ini tanpa mengenal hal ihwal , amalan, dan keyakinan mereka . orang-orang yang bodoh adalah mereka yang melakukan generalisasi satu keputusan kepada semuanya , atau sedikit kepada semua orang , atau memutuskan seorang yang jahat kepada seluruh penduduk negerinya.
Umat muslim bersepakat bahwa dasar , timbangan , hukum, dan amal hanya ada dalam Al-Qur`an dan Sunnah yang suci . oleh karena itu,setiap muslim mesti mempertalikan diri dan memuliakan dasar ini , serta menuntut dirinya dan orang lain untuk mempertalikan diri dengannya dan mempertimbangkan segala urusan dengan timbangannya . Dasar ini merupakan kesatuan pemikiran , sehingga ilmu dan amal pada kaum muslim , semuanya berjalan tanpa perbedaan.
Jadi sebenarnya tujuan yang ingin dicapai adalah satu.perbedaan hanya ada pada perbedaan pemahaman dan penafsiran teks-teks atau dalam kesahihan dan ketetapannya, atau dalam nasikh dan mansukh-nya. Yang paling parah adalah ketika sebagian diantara mereka melalaikan aspek kewajiban islam serta membuang sebagian hukumnya . Allah Swt. Berfirman :”
فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah di peringatkan kepada mereka; maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. (QS: Al-Maidah Ayat: 14)dalih mereka yang menolak segala hal yang tidak ada dalam Al-Qur`an dan Sunnah dapat diterima . prinsip ini tidak memuaskan fitrah seorang muslim yang telah diciptakan untuknya. Maka, jika dalam kedua sumber ini tidak ada nama dan pemikiran, system dan prinsip , akidah dan kaidah , definisi, undang-undang dan peraturan , fitrah seorang muslim akan membuang , menolak,dan membencinya bahkan dirasakan termasuk perbuatan yang kotor. Kecuali jika berdasarkan ilmu untuk memahami isi Al-Qur`an dan Sunnah , serta memudahkan pemahaman keduanya kepada orang-orang .
seorang muslim tidak boleh berpikir bahwa amal ibadahnya akan diterima jika tidak sesuai dengan syariah. Seseorang bertanya pada Al-Fudhail bin `Iyadh, “ Apa makna firman Allah Swt., Dia menguji, siapakah diantara kamu yang paling baik amalnya ?”Beliau menjawab, “`Amal yang paling ikhlas dan paling benar . Yang ikhlas adalah sesuatu yang hanya diperuntukan bagi Allah. Sedangkan yang benar adalah yang sesuai dengan sunnah. Jika amal dilakukan dengan ikhlas tapi tidak sesuai Sunnah, ia tidak akan diterima. Dan jika dilakukan sesuai Sunnah tapi tidak ikhlas, tidak akan diterima pula . `Amal hanya akan diterima , jika dilakukan untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt. Dan dilakukan sesuai Sunnah Rasulullah Saw.”
Ittiba` harus tertanam dengan kuat pada kehidupan seorang muslim , mulai dari akidah , niat,ikhlas, cita-cita dan harapan hingga perkataan , zikir, ibadah, dan amal. Kecintaan kepada Allah tidak akan terwujud kecuali dengan semua ini .Allah Swt. Berfirman ,Ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu ( Q.s. Ali `imran ayat 31 ) .
Disamping itu, perlu dilihat keterangan tentang nama tasawuf menurut definisi ahli tasawuf dari segi hakikat , dan apa yang dikhususkan dengan ilmu dan pengetahuan , riyadhah, mujahadah, zuhud dan ibadah, zikir dan pikir . sekalipun mencermati makna kata tasawuf menurut bahasa dan menelitinya dari asal usul dan derivasinya, kita tidak akan menemukan sesuatu yang menunjukan kepada definisi sebenarnya yang terkandung di dalamnya, baik dari yang dekat maupun jauh . Nama ini juga tidak terkenal dan populer di kalangan ulama salaf.
Akan tetapi , ketika kita tidak mampu menyelidiki sejarah abad yang telah lalu tentang nama yang diberikan ahli tasawuf tersebut kepada kita, dan ketika kita tidak mampu pula menghentikan kelangsungan definisi ini pada suara-suara dan kata-kata kita yang lemah dan terbatas , sehingga kita kelak melihat hal tersebut berlangsung selama beberapa abad ke depan . maka, demi ilmu dan keadilan , kita mencatat bahwa fanatisme terhadap nama tasawuf dan ambisi untuk menjaganya tidak dibenarkan , khususnya jika dikaitkan dengan nama mutashawwif rahib dikalangan Nasrani dan Buddha, serta agama-agama kafir lainnya.
Mengingkari dan menolak substansi keimanan dan akhlak ideal yang terkandung didalamnya hanya karena pemberian nama tersebut adalah perbuatan zalim . sungguh rugi orang yang memberi keputusan yang sewenang-wenang ini , karena dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri dan melanggar dua kali. Pertama, karena zalim terhadap ilmu. Kedua, zalim terhadap ahlinya.ilmu mereka hanyalah ilmu ihsan atau ilmu `ubudiyyah atau ilmu tazkiyyah, sementara ahlinya adalah Rabbaniyyun atau anda dapat menyebutnya dengan ahlullah atau al-`ulama billah atau ahludz dzikr atau al-`arifun billah. Allah Swt. Berfirman ,:”Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui ( Q.S.An-Nahl ayat 43 ). Allah Swt. Juga berfirman, Dialah yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah ( tentang Allah ) kepada orang yang lebih mengetahui ( yakni kepada Nabi Muhammad Saw. ) ( Q.S. Al-Furqan ayat 59 ).
Apapun nama yang anda berikan untuk ilmu dan ahli tasawuf , Anda akan menemukannya dalam Al-Qur`an dan Sunnah . hal itu menunjukkan kepada kaum sufi dan apa yang mereka khususkan, tanpa kesamaran dan ketidakjelasan.
Akhirnya , kata tasawuf menjadi kata turats yang menunjukan substansi keimanan. Kita tidak harus membuangnya dan tidak bersikap fanatik bahwa kata tersebut seolah-olah berasal dari Nash Al-Qur`an dan Sunnah. Sebagaimana seorang Muslim tidak ingin dinamai dengan “Muslim” setelah Allah memberikan nama tesebut baginya. Firman Allah Swt. , :” Dia ( Allah ) telah menamakan kamu orang-orang muslim ( Q.S. Al-Hajj ayat 78 ).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar