باب مقام الزهد

BAB MAQOM ZUHUD

اَلزُّهْدُ ثَلاَثَةُ اَحْرُفٍ : زَايٌ وَ هَاءٌ وَدَالٌ فَالزَّيُ زَادٌ لِلْمَعَادِ وَالْهَاءُ هُـدًى لِلدِّيْنِ وَالدَّلُ دَوَامٌ عَلَى الطَّا عَةِ
Kata zuhud terdiri atas tiga huruf yaitu:
Zay (ز), Ha(ها), dan Dal(د).
Huruf Zay (ز) mengandung pengertian zaadul lilma’adi (زَادٌ لِلْمَعَادِ ) = perbekalan untuk kembali kepada Allah ta’ala (akhirat),
huruf Ha’ mengandung pengertian Huddal-Liddiin (هُـدًى لِلدِّيْنِ) = petunjuk untuk agama,
sedangkan huruf Dal mengandung pengertian Dawaamun ‘Alath-thoo’ati (دَوَامٌ عَلَى الطَّا عَةِ) = Ta’at kepada Allah secara terus-menerus.
وقيل : اَلزَّايُ تَرْكُ الزِّ يْنَةِ وَالْهَاءُ تَرْكُ الْهَوَاى وَالدَّالُ تَرْكُ الدُّنْيَا
Dikatakan : “huruf Zay mengandung makna At-tarkuz-ziinati (تَرْكُ الزِّ يْنَةِ) = tidak mementingkan keindahan lahir ( bersolek ),
huruf Ha’ mengandung makna At-tarkul-Hawa (تَرْكُ الْهَوَاى) = meninggalkan kehendak hawa nafsu,
sedangkan huruf Dal mengandung makna At-tarkud-Dunya (تَرْكُ الدُّنْيَا) = tidak mementingkan dunia. 

الزهد فى الدنيا عنوان الولاية ، ومعناه : ترك الرغبة فيها والميل إليها والتنعّم بشهواتها ، لكونها ملهية عن الله وعن الدار الآخرة.
Zuhud dalam urusan dunia adalah salah satu simbol Kewalian, yang dimaksud dengan Zuhud ialah meninggalkan ambisi dan kecenderungan terhadap dunia dan kenikmatan-kenikmatan syahwatnya karena semua itu membuat orang menjadi lupa kepada Allah dan kampung Akhirat.

وعلامة الزهد أن يغتم عند الوجد ويفرح عند الفقد
Tanda-tanda Zuhud ialah sedih ketika mempunyai sesuatu dan gembira ketika kehilangan sesuatu

ومما يحمل الإنسان على الزهد فى الدنيا أن يتفكر فى حقارتها وخسّتها وفنائها  ، ومع ذلك لاتصفو لصاحبها ولا تبقى له
Hal yang dapat membawa seseorang pada zuhud di dunia adalah memikirkan ketidakberhargaan dan kefanaan dunia . karena sifatnya yang demikian itu , maka kekayaan dunia tidak dapat membuat seseorang menjadi suci dan tidak pula bisa kekal ( sebagai miliknya ).

وفى الحديث : لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
Didalam sebuah hadits dikatakan :”Jika ( sekiranya diketahui ) bahwa disisi Allah ( kekayaan ) di dunia ini setara dengan sayap nyamuk ( tidak ada artinya ), niscaya Allah tidak akan memberi minum seorang kafir pun walaupun seteguk air.”
 وفيه : الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ , مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا إِلَّا ذِكْرَ اللهِ تَعَالَى وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
Hadits lain mengatakan pula :” Dunia ini terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah dan apa yang menjurus kepadanya ( orang yang menjadikan zikir sebagai pelindung ), dan orang yang berilmu serta yang mencari ilmu.”
وفيه الآخر : الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ , مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا إِلَّا عَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ , وَذِكْرُ اللهِ وَمَا وَالاهُ
Hadits lain mengatakan pula :” “Dunia itu terlaknat, dan terlaknat juga apa-apa yang ada di dalamnya kecuali orang-orang yang berilmu atau orang yang belajar, dan Dzikrullah juga yang semisalnya.”

مَنْ أَخَذَ مِنَ الدُّنْيَا فَوْقَ مَا يَكْفِيْهِ أَخَذَ حَتْفَهُ وَهُوَ لَا يَشْعُرُ
Barangsiapa yang mengambil dunia di luar kebutuhannya, maka tanpa sadar telah merusak dirinya sendiri

وقال العارفون : أبلغ آية فى ذم الدنيا والتزهيد فيها قوله تعالى : ( الزخرف : 33- 35
Orang-orang arif mengatakan :”Ayat yang paling indah yang mencela ( kekayaan ) dunia dan ( keharusan ) berzuhud terhadapnya adalah firman Allah yang berbunyi :”
وَلَوْلا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فَضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ
"Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia (untuk) menjadi umat yang satu ( dalam kekafiran ), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Rabb) Yang Maha Pemurah, loteng-loteng perak bagi rumah mereka, dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka (dapat) menaikinya (agar tampak sangat jelas kekafiran mereka)." – (QS.43:33)
وَلِبُيُوتِهِمْ أَبْوَابًا وَسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِئُونَ
"Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka, dan (begitu pula) dipan-dipan, yang mereka bertelekan atasnya." – (QS.43:34)
وَزُخْرُفًا وَإِنْ كُلُّ ذَلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
"Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia (QS.43:35)

والزهد درجات :
1 – زهد فى الحرام ، وهو واجب ، لأنه من التقوى
2 – وزهد فى الشبهات ، وهو نوع من الورع
3 – وزهد فيما زاد على قدر الحاجة من الدنيا ، وهو فضل ومندوب ،
Zuhud mempunyai derajat-derajat :”
Pertama :”Zuhud terhadap yang haram :hukumnya wajib sebab ia termasuk ketakwaan kepada Allah
Kedua :” Zuhud terhadap barang-barang yang syubhat ini tergolong kewara`an ( kehati-hatian dalam beribadah kepada Allah ).” Dan
Ketiga :”Zuhud terhadap barang-barang yang melebihi kebutuhan , ini merupakan keutamaan dan anjuran.
وفيه فوائد دينية ودنيوية ، قال صلعم : اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ

Zuhud mempunyai manfaat diniyyah ( untuk agama ) dan duniawiyyah ( untuk dunia ) Rasulallah saw. Bersabda :” Zuhudlah kamu di dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan Zuhudlah kamu terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya manusia akan mencintaimu’.”

وقال عليه الصلاة والسلام : الزُّهْدُ في الدُّنْيَا يُرِيْحُ اْلقَلْبَ وَاْلبَدَنَ، وَالرَّغْبَةُ فِيْهَا تُكْثِرُ اْلهَمَّ وَالْحُزْنَ
Beliau juga mengatakan :” Kezuhudan terhadap ( kekayaan ) di dunia membuat hati menjadi tenang , sedangkan keinginan terhadapnya menimbulkan banyak kegelisahan dan kesedihan.”
واعلم أن المؤمن العاقل هو : الذى يؤثر الآخرة على الدنيا ، والذى يسوى بينهما غبي أحمق  . وأما الذى يؤثر الدنيا على الآخرة فهو شاك مرتاب
Hendaklah diketahui bahwa seorang mukmin yang berakal adalah orang yang mendahulukan akhirat daripada kehidupan dunia, sedangkan orang yang menyamakan keduanya adalah orang yang bodoh dan dungu . adapun orang yang mendahulukan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat adalah orang yang ragu dan gelisah.
والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar :

Posting Komentar