Zikir Khalwat
Pada hakikatnya, zikir khalwat adalah percakapan sir dengan Allah yang tak bisa dilihat oleh orang lain. Adapun wujudnya, terkait dengan pengertian tersebut, yakni menghadapkan diri kepada Allah dan memutuskan hubungan dengan selain-Nya. Secara lahiriah, ia bermakna menjernihkan cermin kalbu dari segala gambaran yang terlukis semenjak seseorang lalai dan sibuk dengan dunia.
Segala gambaran tersebut merupakan kegelapan yang bertingkat-tingkat sehingga membuat hati berkarat hingga lalai kepada Allah.dengan berkhalwat, berzikir , berpuasa, bersuci, diam, menghilangkan semua lintasan pikiran, mempautkan hati, dan mentauhidkan tujuan, cermin hati itu pun menjadi bersih dari karat. Khalwat laksana alat peniup api, zikir laksana api dan alat pendingin, puasa dan bersuci laksana alat pembersih, diam, dan menghilangkan semua lintasan pikiran akan menjauhkan anugerah Allah dari kegelapan, mengikat hati adalah murid, dan menauhidkan tujuan adalah gurunya. Khalwat dalam hal ini merupakan sarana menuju khalwat hakiki yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ketahuilah , jika engkau ingin masuk ke hadirat ilahi, caranya adalah dengan meninggalkan semua perantara dan bersuka cita dengan-Nya. Namun itu takkan terwujud bila hatimu masih menyimpan tuhan selain-Nya. Engkau adalah milik yang menguasaimu . karenanya engkau harus beruzlah serta memisahkan diri dari keramaian. Kadar kemampuanmu dalam berkhalwat menentukan tingkat kedekatanmu kepada Allah, secara lahiriah maupun batiniah. Engkau juga harus meluruskan akidahmu di atas jalan mereka yang benar serta harus mengetahui apa saja yang bias menegakkan ibadah . sebelum berkhalwat , lakukanlah olah rohani ( riyadhah ) lebih dulu dengan memperbagus akhlak, meninggalkan keburukan, dan bersabar menghadapi ujian. Selain itu, engkau juga harus kembali memohon tobat dari dosa serta mengembalikan hak orang yang telah teraniaya , entah itu berupa kehormatan atau harta . bersihkan batinmu dari segala yang tercela, ikat jiwamu agar tidak lagi berjalan disekitar alam. Imajinasi merupakan suatu yang paling berbahaya dalam semua khalwat. Imajinasi bias menggagalkan khalwat.
Sebelum berkhalwat engkau juga perlu beruzlah dari manusia, bersikap diam, dan menyedikitkan makan. Serta usahakanlah untuk tidak meminum air. Ketika Nafs telah sampai pada tingkat kesendirian, disaat itulah engkau masuk ke dalam khalwat. Dan, jika engkau telah beruzlah dari manusia, jangan terpengaruh oleh mendekatnya mereka kepadamu. Maksud dari uzlah adalah tidak bergaul dengan mereka, bukan meninggalkan fisik lahiriah mereka. Artinya, jangan sampai hatimu atau telingamu menjadi tempat yang menampung omong kosong mereka.
Tutuplah pintumu dari manusia dan tutup pula pintu rumahmu dari keluarga. Sibukkanlah mengingat Tuhan manusia. Siapa beruzlah tapi masih membuka pintu bagi manusia, berarti ia adalah orang yang mencari kedudukan. Ia akan terusir dari pintu Allah. Hati-hatilah terhadap rayuan Iblis dalam keadaan tersebut. Karena, sebagian besar manusia binasa didalamnya. Orang yang berkhalwat harus berani, tegar, dan tidak goyah ketika mendengar jeritan yang keras, runtuhnya dinding atau kejadian hebat yang mengejutkan. Ia tidak boleh menjadi pengecut dan bertindak bodoh.
Orang yang berkhalwat harus banyak diam, senaniasa berkonsentrasi, tidak bangga karena pujian, dan tidak bersedih karena makian. Ia senantiasa mencari faktor-faktor pendukung bagi khalwatnya. Uzlah dan olah rohani merupakan aktivitas yang perlu dilakukan hingga terbiasa dan tak terasa sebagaimana dalam melakukan ibadah. Sesudah itu, barulah ia masuk kedalam khalwat dengan jiwa yang lapang dan tentram, tanpa ada munajat atau mukabadah( penderitaan ), disertai konsentrasi dan ketundukan untuk berzikir tanpa permintaan apa-apa. Sebab, adanya per juangan batin dan penderitaan ketika berkhalwat akan menjauhkan perjumpaan dengan Tuhan sebagai roh dari khalwat.akibatnya, tak ada warid ( karunia ilahi ) yang masuk.
Perjuangan batinmu itu hendaklah ditempatkan dalam beruzlah sebelum berkhalwat hingga Nafs menjadi terbiasa dan senang dengannya. Bila pada saat berkhalwat engkau merasa lapar , haus , dingin, dan panas, serta masih merasakan adanya bisikan nafsu dan kejemuan, keluarlah dari khalwatmu menuju uzlah sampai betul-betul mantap.
Jika Engkau ingin masuk kedalamnya, mandilah seperti mandi janabah, lalu bersihkan, lalu bersihkan pakaianmu dan berniatlah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tinggi rumad khalwat hendaklah sama dengan ukuran tegakmu, panjangnya sama dengan ukuran sujudmu, dan lebarnya sama dengan ukuran dudukmu. Padanya tak boleh ada lubang yang membuat cahaya tembus kedalam khalwat. Ia juga harus jauh dari berbagai suara dan pintunya mesti kuat . jika tidak, ada baiknya ada baiknya tinggal di dekat pintu khalwat tanpa banyak bergerak . ada yang berpendapat, tak lebih dari melakukan salat wajib dan rawatib. Bahkan, ada yang berpendapat, cukup melakukan salat wajib dan dua rakaat setiap kali bersuci ( salat sunnah syukur wudhu ). Selanjutnya menghadap kiblat dan senantiasa berada dalam kondisi suci.
Usahakan agar kamar kecilmu dalam posisi yang tidak jauh dari khalwatmu. Ketika engkau keluar, jagalah ia dari bau tak sedap sebab itu akan membuatmu tidak bias berkonsentrasi dalam tempo lama. Apabila engkau ingin keluar untuk suatu keperluan, jagalah kedua mata dan telingamu. Usahakan agar makananmu telah tersedia bersamamu atau tersimpan dibelakang pintu khalwat.
Syarat yang lain, hendaknya tak ada yang mengetahui kalau engkau sedang berkhalwat. Walaupun terpaksa, cukup orang yang paling dekat denganmu saja yang mengetahui, tapi usahakan agar ia tak mengetahui apa yang kau lakukan dan apa yang kau tuju. Sebab, biasanya mereka akan membuatmu keluar dari kondisi tadi. Itu merupakan aib besar yang akan menjauhkanmu untuk sampai ke tingkat makrifat.
Makanan yang kau komsumsi saat engkau melakukan oleh rohani ( riyadhah ) , uzlah dan khlawat, adalah satu suap yang disertai nama Allah. Makanan sesuap itu kamu makan dengan perasaan rendah diri, papa, khusyuk, serta merasa diawasi oleh-Nya. Lalu tunggulah makanan itu sebentar hingga engkau yakin makanan tersebut sampai ke perut.
Setelah itu barulah engkau mengambil suapan lain dengan cara yang sama. Demikian seterusnya sampai selesai. Kemudian minumlah air secukupnya. Jangan sampai merasa lapar sekali dan sebaliknya jangan sampai terlalu kenyang.
Pakailah baju yang membuat badanmu nyaman dan tidak membuatmu ragu seperti sikapmu terhadap makanan. Janganlah berbaring atau tidur kecuali kalau sudah tidak kuat. Serta jangan pula membunuh binatang atau yang lainnya. Jika engkau khawatir ada kutu di rambutmu, cukurlah ia. Jangan sampai ada satu waktu engkau berada dalam kondisi yang tidak suci.
Perbedaan antara warid ( masukan ) yang berasal dari malaikat dan warid yang berasal dari setan adalah bahwa yang berasal dari malaikat menimbulkan hawa dingin dan kenikmatan, tidak membuat sakit, berbentuk tetap, dan meninggalkan pengetahuan. Sementara warid yang berasal dari setan membuat penat, merusak organ tubuh, menimbulkan rasa sakit, kebimbangan, dan meninggalkan penderitaan.
GANTILAH SAHABATMU DENGAN KHALWAT, MAKANANMU DENGAN LAPAR, DAN UCAPANMU DENGAN MUNAJAT ,MAKA KAU AKAN MATI MENCAPAI ALLAH”.===ABU ABDILLAH AL-RAMLI===
Khathir adalah bisikan yang masuk kedalam hati. Ia terdiri dari empat macam. Yang pertama adalah Rabbani sebagai bisikan yang paling utama. Ia tak pernah salah. Cirinya kuat, dominan, dan tak pernah goyah. Yang kedua adalah malaki. Ia merupakan bisikan yang mendorong manusia untuk melakukan amal wajib dan sunah, atau semua yang mengandung kebaikan. Ia disebut juga sebagai ilham.
Yang ketiga adalah nafsani. Disini ada bagian nafsu yang ikut serta . ia disebut juga hajis. Dan yang keempat adalah syaythani . ia adalah bisikan yang mengajak manusia untuk menentang Allah. Karena itulah Allah berfirman, “Setan itu menjanjikan ( menakut-nakuti ) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan ( Q.S. al-Baqarah : 268 ) Ia disebut dengan waswasah.
Dalam pandangan syariat , kalau bisikan tersebut membuat dekat kepada Allah, berarti termasuk dua jenis yang pertama ( Rabbani dan Malaki ). Sedangkan kalau mengandung sesuatu yang menyalahi syariat berarti termasuk dua jenis yang terakhir ( yakni nafsani berikut hajis dan syaythani ) yang lebih dekat kepada menentang hawa nafsu, tergolong kepada dua jenis yang pertama ( Rabbani dan Malaki ). Sebaliknya, yang lebih dekat kepada hawa nafsu, tergolong kepada dua jenis yang terakhir ( yakni nafsani berikut hajis dan syaythani ) . Orang yang berhati benar , suci, dan selalu hadir bersama Allah akan dengan mudah membedakan antara keduanya.
Usahakanlah agar zikir yang kau baca berupa al-Ism al-Jami`, yaitu Alloh, Alloh, Alloh. Bisa juga berupa Huwa, Huwa, Huwa. Tidak usah membaca zikir yang lain. Selain itu, usahakan agar hatimu yang berkata-kata dan telingamu memperhatikan sampai akhirnya ada pengucap yang muncul dari sirmu. Apabila engkau sudah merasa ada yang mengucapkan zikir dalam dirimu, tetaplah dalam kondisi tersebut.
Pada hakikatnya, zikir khalwat adalah percakapan sir dengan Allah yang tak bisa dilihat oleh orang lain. Adapun wujudnya, terkait dengan pengertian tersebut, yakni menghadapkan diri kepada Allah dan memutuskan hubungan dengan selain-Nya. Secara lahiriah, ia bermakna menjernihkan cermin kalbu dari segala gambaran yang terlukis semenjak seseorang lalai dan sibuk dengan dunia.
Segala gambaran tersebut merupakan kegelapan yang bertingkat-tingkat sehingga membuat hati berkarat hingga lalai kepada Allah.dengan berkhalwat, berzikir , berpuasa, bersuci, diam, menghilangkan semua lintasan pikiran, mempautkan hati, dan mentauhidkan tujuan, cermin hati itu pun menjadi bersih dari karat. Khalwat laksana alat peniup api, zikir laksana api dan alat pendingin, puasa dan bersuci laksana alat pembersih, diam, dan menghilangkan semua lintasan pikiran akan menjauhkan anugerah Allah dari kegelapan, mengikat hati adalah murid, dan menauhidkan tujuan adalah gurunya. Khalwat dalam hal ini merupakan sarana menuju khalwat hakiki yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ketahuilah , jika engkau ingin masuk ke hadirat ilahi, caranya adalah dengan meninggalkan semua perantara dan bersuka cita dengan-Nya. Namun itu takkan terwujud bila hatimu masih menyimpan tuhan selain-Nya. Engkau adalah milik yang menguasaimu . karenanya engkau harus beruzlah serta memisahkan diri dari keramaian. Kadar kemampuanmu dalam berkhalwat menentukan tingkat kedekatanmu kepada Allah, secara lahiriah maupun batiniah. Engkau juga harus meluruskan akidahmu di atas jalan mereka yang benar serta harus mengetahui apa saja yang bias menegakkan ibadah . sebelum berkhalwat , lakukanlah olah rohani ( riyadhah ) lebih dulu dengan memperbagus akhlak, meninggalkan keburukan, dan bersabar menghadapi ujian. Selain itu, engkau juga harus kembali memohon tobat dari dosa serta mengembalikan hak orang yang telah teraniaya , entah itu berupa kehormatan atau harta . bersihkan batinmu dari segala yang tercela, ikat jiwamu agar tidak lagi berjalan disekitar alam. Imajinasi merupakan suatu yang paling berbahaya dalam semua khalwat. Imajinasi bias menggagalkan khalwat.
Sebelum berkhalwat engkau juga perlu beruzlah dari manusia, bersikap diam, dan menyedikitkan makan. Serta usahakanlah untuk tidak meminum air. Ketika Nafs telah sampai pada tingkat kesendirian, disaat itulah engkau masuk ke dalam khalwat. Dan, jika engkau telah beruzlah dari manusia, jangan terpengaruh oleh mendekatnya mereka kepadamu. Maksud dari uzlah adalah tidak bergaul dengan mereka, bukan meninggalkan fisik lahiriah mereka. Artinya, jangan sampai hatimu atau telingamu menjadi tempat yang menampung omong kosong mereka.
Tutuplah pintumu dari manusia dan tutup pula pintu rumahmu dari keluarga. Sibukkanlah mengingat Tuhan manusia. Siapa beruzlah tapi masih membuka pintu bagi manusia, berarti ia adalah orang yang mencari kedudukan. Ia akan terusir dari pintu Allah. Hati-hatilah terhadap rayuan Iblis dalam keadaan tersebut. Karena, sebagian besar manusia binasa didalamnya. Orang yang berkhalwat harus berani, tegar, dan tidak goyah ketika mendengar jeritan yang keras, runtuhnya dinding atau kejadian hebat yang mengejutkan. Ia tidak boleh menjadi pengecut dan bertindak bodoh.
Orang yang berkhalwat harus banyak diam, senaniasa berkonsentrasi, tidak bangga karena pujian, dan tidak bersedih karena makian. Ia senantiasa mencari faktor-faktor pendukung bagi khalwatnya. Uzlah dan olah rohani merupakan aktivitas yang perlu dilakukan hingga terbiasa dan tak terasa sebagaimana dalam melakukan ibadah. Sesudah itu, barulah ia masuk kedalam khalwat dengan jiwa yang lapang dan tentram, tanpa ada munajat atau mukabadah( penderitaan ), disertai konsentrasi dan ketundukan untuk berzikir tanpa permintaan apa-apa. Sebab, adanya per juangan batin dan penderitaan ketika berkhalwat akan menjauhkan perjumpaan dengan Tuhan sebagai roh dari khalwat.akibatnya, tak ada warid ( karunia ilahi ) yang masuk.
Perjuangan batinmu itu hendaklah ditempatkan dalam beruzlah sebelum berkhalwat hingga Nafs menjadi terbiasa dan senang dengannya. Bila pada saat berkhalwat engkau merasa lapar , haus , dingin, dan panas, serta masih merasakan adanya bisikan nafsu dan kejemuan, keluarlah dari khalwatmu menuju uzlah sampai betul-betul mantap.
Jika Engkau ingin masuk kedalamnya, mandilah seperti mandi janabah, lalu bersihkan, lalu bersihkan pakaianmu dan berniatlah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tinggi rumad khalwat hendaklah sama dengan ukuran tegakmu, panjangnya sama dengan ukuran sujudmu, dan lebarnya sama dengan ukuran dudukmu. Padanya tak boleh ada lubang yang membuat cahaya tembus kedalam khalwat. Ia juga harus jauh dari berbagai suara dan pintunya mesti kuat . jika tidak, ada baiknya ada baiknya tinggal di dekat pintu khalwat tanpa banyak bergerak . ada yang berpendapat, tak lebih dari melakukan salat wajib dan rawatib. Bahkan, ada yang berpendapat, cukup melakukan salat wajib dan dua rakaat setiap kali bersuci ( salat sunnah syukur wudhu ). Selanjutnya menghadap kiblat dan senantiasa berada dalam kondisi suci.
Usahakan agar kamar kecilmu dalam posisi yang tidak jauh dari khalwatmu. Ketika engkau keluar, jagalah ia dari bau tak sedap sebab itu akan membuatmu tidak bias berkonsentrasi dalam tempo lama. Apabila engkau ingin keluar untuk suatu keperluan, jagalah kedua mata dan telingamu. Usahakan agar makananmu telah tersedia bersamamu atau tersimpan dibelakang pintu khalwat.
Syarat yang lain, hendaknya tak ada yang mengetahui kalau engkau sedang berkhalwat. Walaupun terpaksa, cukup orang yang paling dekat denganmu saja yang mengetahui, tapi usahakan agar ia tak mengetahui apa yang kau lakukan dan apa yang kau tuju. Sebab, biasanya mereka akan membuatmu keluar dari kondisi tadi. Itu merupakan aib besar yang akan menjauhkanmu untuk sampai ke tingkat makrifat.
Makanan yang kau komsumsi saat engkau melakukan oleh rohani ( riyadhah ) , uzlah dan khlawat, adalah satu suap yang disertai nama Allah. Makanan sesuap itu kamu makan dengan perasaan rendah diri, papa, khusyuk, serta merasa diawasi oleh-Nya. Lalu tunggulah makanan itu sebentar hingga engkau yakin makanan tersebut sampai ke perut.
Setelah itu barulah engkau mengambil suapan lain dengan cara yang sama. Demikian seterusnya sampai selesai. Kemudian minumlah air secukupnya. Jangan sampai merasa lapar sekali dan sebaliknya jangan sampai terlalu kenyang.
Pakailah baju yang membuat badanmu nyaman dan tidak membuatmu ragu seperti sikapmu terhadap makanan. Janganlah berbaring atau tidur kecuali kalau sudah tidak kuat. Serta jangan pula membunuh binatang atau yang lainnya. Jika engkau khawatir ada kutu di rambutmu, cukurlah ia. Jangan sampai ada satu waktu engkau berada dalam kondisi yang tidak suci.
Perbedaan antara warid ( masukan ) yang berasal dari malaikat dan warid yang berasal dari setan adalah bahwa yang berasal dari malaikat menimbulkan hawa dingin dan kenikmatan, tidak membuat sakit, berbentuk tetap, dan meninggalkan pengetahuan. Sementara warid yang berasal dari setan membuat penat, merusak organ tubuh, menimbulkan rasa sakit, kebimbangan, dan meninggalkan penderitaan.
GANTILAH SAHABATMU DENGAN KHALWAT, MAKANANMU DENGAN LAPAR, DAN UCAPANMU DENGAN MUNAJAT ,MAKA KAU AKAN MATI MENCAPAI ALLAH”.===ABU ABDILLAH AL-RAMLI===
Khathir adalah bisikan yang masuk kedalam hati. Ia terdiri dari empat macam. Yang pertama adalah Rabbani sebagai bisikan yang paling utama. Ia tak pernah salah. Cirinya kuat, dominan, dan tak pernah goyah. Yang kedua adalah malaki. Ia merupakan bisikan yang mendorong manusia untuk melakukan amal wajib dan sunah, atau semua yang mengandung kebaikan. Ia disebut juga sebagai ilham.
Yang ketiga adalah nafsani. Disini ada bagian nafsu yang ikut serta . ia disebut juga hajis. Dan yang keempat adalah syaythani . ia adalah bisikan yang mengajak manusia untuk menentang Allah. Karena itulah Allah berfirman, “Setan itu menjanjikan ( menakut-nakuti ) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan ( Q.S. al-Baqarah : 268 ) Ia disebut dengan waswasah.
Dalam pandangan syariat , kalau bisikan tersebut membuat dekat kepada Allah, berarti termasuk dua jenis yang pertama ( Rabbani dan Malaki ). Sedangkan kalau mengandung sesuatu yang menyalahi syariat berarti termasuk dua jenis yang terakhir ( yakni nafsani berikut hajis dan syaythani ) yang lebih dekat kepada menentang hawa nafsu, tergolong kepada dua jenis yang pertama ( Rabbani dan Malaki ). Sebaliknya, yang lebih dekat kepada hawa nafsu, tergolong kepada dua jenis yang terakhir ( yakni nafsani berikut hajis dan syaythani ) . Orang yang berhati benar , suci, dan selalu hadir bersama Allah akan dengan mudah membedakan antara keduanya.
Usahakanlah agar zikir yang kau baca berupa al-Ism al-Jami`, yaitu Alloh, Alloh, Alloh. Bisa juga berupa Huwa, Huwa, Huwa. Tidak usah membaca zikir yang lain. Selain itu, usahakan agar hatimu yang berkata-kata dan telingamu memperhatikan sampai akhirnya ada pengucap yang muncul dari sirmu. Apabila engkau sudah merasa ada yang mengucapkan zikir dalam dirimu, tetaplah dalam kondisi tersebut.