باب فى ذكر الخلوة

Zikir Khalwat
Pada hakikatnya, zikir khalwat adalah percakapan sir dengan Allah yang tak bisa dilihat oleh orang lain. Adapun wujudnya, terkait dengan pengertian tersebut, yakni menghadapkan diri kepada Allah dan memutuskan hubungan dengan selain-Nya. Secara lahiriah, ia bermakna menjernihkan cermin kalbu dari segala gambaran yang terlukis semenjak  seseorang lalai dan sibuk dengan dunia.
Segala gambaran tersebut merupakan kegelapan yang bertingkat-tingkat sehingga membuat hati berkarat hingga lalai kepada Allah.dengan berkhalwat, berzikir , berpuasa, bersuci, diam, menghilangkan semua lintasan pikiran, mempautkan hati, dan mentauhidkan tujuan, cermin hati itu pun menjadi bersih dari karat. Khalwat laksana alat peniup api, zikir laksana api  dan alat pendingin, puasa dan bersuci laksana alat pembersih, diam, dan menghilangkan semua lintasan pikiran akan menjauhkan anugerah Allah dari kegelapan, mengikat hati adalah murid, dan menauhidkan tujuan adalah gurunya. Khalwat dalam hal ini merupakan sarana menuju khalwat hakiki yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ketahuilah , jika engkau ingin masuk ke hadirat ilahi, caranya adalah dengan meninggalkan semua perantara dan bersuka cita dengan-Nya. Namun itu takkan terwujud bila hatimu masih menyimpan tuhan selain-Nya. Engkau adalah milik yang menguasaimu  . karenanya engkau harus beruzlah serta memisahkan diri dari keramaian. Kadar kemampuanmu dalam berkhalwat menentukan tingkat  kedekatanmu kepada Allah, secara lahiriah maupun batiniah. Engkau juga harus meluruskan akidahmu di atas jalan mereka yang benar serta harus mengetahui apa saja yang bias menegakkan ibadah . sebelum berkhalwat , lakukanlah olah rohani ( riyadhah ) lebih  dulu dengan memperbagus akhlak, meninggalkan keburukan, dan bersabar menghadapi ujian. Selain itu, engkau juga harus kembali memohon tobat dari dosa serta mengembalikan hak orang yang  telah teraniaya , entah itu berupa kehormatan atau harta . bersihkan batinmu dari segala yang tercela, ikat jiwamu agar tidak lagi berjalan disekitar alam. Imajinasi merupakan suatu yang paling berbahaya dalam semua khalwat. Imajinasi bias menggagalkan khalwat.
Sebelum berkhalwat engkau juga perlu beruzlah dari manusia, bersikap diam, dan menyedikitkan makan. Serta usahakanlah untuk tidak meminum air. Ketika Nafs telah sampai pada tingkat kesendirian, disaat itulah engkau masuk ke dalam khalwat. Dan, jika engkau telah beruzlah dari manusia, jangan terpengaruh oleh mendekatnya mereka kepadamu. Maksud dari uzlah adalah tidak bergaul dengan mereka, bukan meninggalkan fisik lahiriah mereka. Artinya, jangan sampai hatimu atau telingamu menjadi tempat yang menampung omong kosong mereka.
Tutuplah pintumu dari manusia dan tutup pula  pintu rumahmu dari keluarga. Sibukkanlah mengingat Tuhan manusia. Siapa beruzlah tapi masih membuka pintu bagi manusia, berarti ia adalah orang yang mencari kedudukan. Ia akan terusir dari pintu Allah. Hati-hatilah terhadap rayuan Iblis dalam keadaan tersebut. Karena, sebagian besar manusia binasa didalamnya. Orang yang berkhalwat harus berani, tegar, dan tidak goyah ketika mendengar jeritan yang keras, runtuhnya dinding atau kejadian hebat yang mengejutkan. Ia tidak boleh menjadi pengecut dan bertindak bodoh.
Orang yang berkhalwat harus banyak diam, senaniasa berkonsentrasi, tidak bangga karena pujian, dan tidak bersedih karena makian. Ia senantiasa mencari faktor-faktor pendukung bagi khalwatnya. Uzlah dan olah rohani merupakan aktivitas yang perlu dilakukan hingga terbiasa dan tak terasa sebagaimana dalam melakukan ibadah. Sesudah itu, barulah ia masuk kedalam khalwat dengan jiwa yang lapang dan tentram, tanpa ada munajat atau mukabadah( penderitaan ), disertai konsentrasi dan ketundukan untuk berzikir tanpa permintaan apa-apa. Sebab, adanya per juangan batin dan penderitaan ketika berkhalwat akan menjauhkan perjumpaan dengan Tuhan sebagai roh dari khalwat.akibatnya, tak ada warid ( karunia ilahi ) yang masuk.
Perjuangan batinmu itu hendaklah ditempatkan dalam beruzlah  sebelum berkhalwat hingga Nafs menjadi terbiasa dan senang dengannya. Bila pada saat berkhalwat engkau merasa lapar , haus , dingin, dan panas, serta masih merasakan adanya bisikan nafsu dan kejemuan, keluarlah dari khalwatmu menuju uzlah sampai betul-betul mantap.
Jika Engkau ingin masuk kedalamnya, mandilah seperti mandi janabah, lalu bersihkan, lalu bersihkan pakaianmu dan berniatlah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tinggi rumad khalwat hendaklah sama dengan ukuran tegakmu, panjangnya sama dengan ukuran sujudmu, dan lebarnya sama dengan ukuran dudukmu. Padanya tak boleh ada lubang yang membuat cahaya tembus kedalam khalwat. Ia juga harus jauh dari berbagai suara dan pintunya mesti kuat . jika tidak, ada baiknya ada baiknya tinggal di dekat pintu khalwat tanpa banyak bergerak . ada yang berpendapat, tak lebih dari melakukan salat wajib dan rawatib. Bahkan, ada yang berpendapat, cukup melakukan salat wajib dan dua rakaat setiap kali bersuci ( salat sunnah syukur wudhu ). Selanjutnya menghadap kiblat dan senantiasa berada dalam kondisi suci.
Usahakan agar kamar kecilmu dalam posisi yang tidak jauh dari khalwatmu. Ketika engkau keluar, jagalah ia dari bau tak sedap sebab itu akan membuatmu tidak bias berkonsentrasi dalam tempo lama. Apabila engkau ingin keluar untuk suatu keperluan, jagalah kedua mata dan telingamu. Usahakan agar makananmu telah tersedia bersamamu atau tersimpan dibelakang pintu khalwat.
Syarat yang lain, hendaknya tak ada yang mengetahui kalau engkau sedang berkhalwat. Walaupun terpaksa, cukup orang yang paling dekat denganmu saja yang mengetahui, tapi usahakan agar ia tak mengetahui apa yang kau lakukan dan apa yang kau tuju. Sebab, biasanya mereka akan membuatmu keluar dari kondisi tadi. Itu merupakan aib besar yang akan menjauhkanmu untuk sampai ke tingkat makrifat.
Makanan yang kau komsumsi saat engkau melakukan oleh rohani ( riyadhah ) , uzlah dan khlawat, adalah satu suap yang disertai nama Allah. Makanan sesuap itu kamu makan dengan perasaan rendah diri, papa, khusyuk, serta merasa diawasi oleh-Nya. Lalu tunggulah makanan itu sebentar hingga engkau yakin makanan tersebut sampai ke perut.
Setelah itu barulah engkau mengambil suapan lain dengan cara yang sama. Demikian seterusnya sampai selesai. Kemudian minumlah air secukupnya. Jangan sampai merasa lapar sekali dan sebaliknya jangan sampai terlalu kenyang.
Pakailah baju yang membuat badanmu nyaman dan tidak membuatmu ragu seperti sikapmu terhadap makanan. Janganlah berbaring atau tidur kecuali kalau sudah tidak kuat. Serta jangan pula membunuh binatang atau yang lainnya. Jika engkau khawatir ada kutu di rambutmu, cukurlah ia. Jangan sampai ada satu waktu engkau berada dalam kondisi yang tidak suci.
Perbedaan antara warid ( masukan ) yang berasal dari malaikat dan warid yang berasal dari setan adalah bahwa yang berasal dari malaikat menimbulkan hawa dingin dan kenikmatan, tidak membuat sakit, berbentuk tetap, dan meninggalkan pengetahuan. Sementara warid yang berasal dari setan membuat penat, merusak organ tubuh, menimbulkan rasa sakit, kebimbangan, dan meninggalkan penderitaan.
GANTILAH SAHABATMU DENGAN KHALWAT, MAKANANMU DENGAN LAPAR, DAN UCAPANMU DENGAN MUNAJAT ,MAKA KAU AKAN MATI MENCAPAI ALLAH”.===ABU ABDILLAH AL-RAMLI===
Khathir adalah bisikan yang masuk kedalam hati. Ia terdiri dari empat macam. Yang pertama adalah Rabbani sebagai bisikan yang paling utama. Ia tak pernah salah. Cirinya kuat, dominan, dan tak pernah goyah. Yang kedua adalah malaki. Ia merupakan bisikan yang mendorong manusia untuk melakukan amal wajib dan sunah, atau semua yang mengandung kebaikan. Ia disebut juga sebagai ilham.
Yang ketiga adalah nafsani. Disini ada bagian nafsu yang ikut serta . ia disebut juga hajis. Dan yang keempat adalah syaythani . ia adalah bisikan yang mengajak manusia untuk menentang Allah. Karena itulah Allah berfirman, “Setan itu menjanjikan ( menakut-nakuti ) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan ( Q.S. al-Baqarah : 268 ) Ia disebut dengan waswasah.
Dalam pandangan syariat , kalau bisikan tersebut membuat dekat kepada Allah, berarti termasuk dua jenis yang pertama ( Rabbani dan Malaki ). Sedangkan kalau mengandung sesuatu yang menyalahi syariat berarti termasuk dua jenis yang terakhir ( yakni nafsani berikut hajis dan syaythani ) yang lebih dekat kepada menentang hawa nafsu, tergolong kepada dua jenis yang pertama ( Rabbani dan Malaki ). Sebaliknya, yang lebih dekat kepada hawa nafsu, tergolong kepada dua jenis yang terakhir ( yakni nafsani berikut hajis dan syaythani ) . Orang yang berhati benar , suci, dan selalu hadir bersama Allah akan dengan mudah membedakan antara keduanya.
Usahakanlah agar zikir yang kau baca berupa al-Ism al-Jami`, yaitu Alloh, Alloh, Alloh. Bisa juga berupa Huwa, Huwa, Huwa. Tidak usah membaca zikir yang lain. Selain itu, usahakan agar hatimu yang berkata-kata dan telingamu memperhatikan sampai akhirnya ada pengucap yang muncul dari sirmu. Apabila engkau sudah merasa ada yang mengucapkan zikir dalam dirimu, tetaplah dalam kondisi tersebut.

ilusiku

بسم الله الرحمان الرحيم 

سَأَلْتُ اْلقَمَرَ :  أَنْتَ لِمَنْ يَا قَمَرُ  ؟ فَقَالَتِ الشَّمْسُ: اْلقَمَرُ لِيْ ... !!!  فَقُلْتُ : آه
Aku bertanya kepada Bulan: Hei Bulan,engkau ini bulan siapa sih?
Matahari menjawab: itu bulanku.....ohh

ثُمَّ سَأَلْتُ لَهُ : أَنْتَ لِمَنْ يَا شَمْسُ ؟ فَقَالَتِ السَّمٰوَاتُ : الشَّمْسُ لِيْ ...!!! فَقُلْتُ : آه

Lalu aku bertanya kepada matahari: Hei Matahari,engkau ini matahari siapa?
Langit menjawab: Itu matahariku....oh

ثُمَّ سَأَلْتُ لَهُ : أَنْتَ لِمَنْ يَا سَمٰوَاتُ ؟ فَقَالَتِ اْلعَرْشُ : السَّمٰوَاتُ لِيْ ...!!!  فَقُلْتُ : آه
Akupun bertanya kepada langit: Hei Langit engkau itu langit siapa?
Arasy menjawab: itu langitku.....ohhh

ثُمَّ سَأَلْتُ لَهُ : أَنْتَ لِمَنْ يَا عَرْشُ ؟ فَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ : العَرْشُ لِيْ ... وَأَنَا خَالِقٌ بِهِ  ...  فَقُلْتُ : ماَ شَاءَ اللهُ 
Lalu Engkau ya Arasy? arsynya siapa?
Allah SWT menjawab: itu Arasyku....dan Akulah Yang Menciptakan-Nya…….. Masyaallah!!!  ( bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak Allah Swt.)

ثُمَّ سَأَلْتُ لَهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنْتَ لِمَنْ يَا اللهُ يَا لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ ، اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ تَلِدْ ، وَلَمْ تُولَدْ ، ولَمْ يَكُنْ لَكَ كُفُوًا أَحَدٌ ؟   فَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ : لِمَنْ !!! لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   ... فَقُلْتُ : ماَ شَاءَ اللهُ 

Engkau Ya Maulay Junjunganku Ya Allah....Allah nya siapa ??? Duhai Tiada Rabb kecuali Engkau Yang Maha Esa, yang bergantung kepada-Engkau segala sesuatu, yang tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara (serupa) dengan Engkau ???
Allah nya siapa? Allah nya Baginda Nabi Muhammad SAW.... Masyaallah!!!   

ثُمَّ سَأَلْتُ لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : أَنْتَ لِمَنْ يَا سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ ؟ فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   : لِمَنْ يُصَلِّي عَلَيَّ فَزَادَ تَشْرِيْفاً وتَعْظِيْماً ....فَقُلْتُ : ماَ شَاءَ اللهُ
Lalu aku bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW : ”Milik siapakah dirimu, wahai Jungjunan kami Nabi Muhammad?” lalu Nabi Saw. bersabda :”Aku adalah milik orang yang bershalawat kepada-Ku, dan yang melakukannya dengan penuh penghormatan dan pengagungan.....Masyaallah!!!  


فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَنَا حَبِيْبُ اللهِ تَعَالَى وَالْمُصَلِّيْ عَىَّمٰ حَبِيْبِيْ فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُوْنَ حَبِيْبًا لِلْحَبِيْبِ فَلْيَكْثُرْ  مِنَ الصَّلَاةِ عَلَى الْحَبِيْبِ 
Lantas Nabi Saw. Bersabda :”Aku adalah Kekasih Allah Swt. dan orang yang bersholawat kepadaku adalah kekasihku ( Wali Rasul ), maka barangsiapa yang ingin menjadi kekasih bagi sang Kekasih, maka perbanyaklah sholawat kepada  sang Kekasih ( yakni kepada Nabi Muhammad Saw. ).



اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا عَلِمَ اللهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ زِنَةَ مَا عَلِمَ اللهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مِلْءَ مَا عَلِمَ اللهُ 

Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak apa yang diketahui oleh Allah Swt.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya seberat apa yang diketahui oleh Allah Swt.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sepenuh apa yang diketahui oleh Allah Swt.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ رِضَاءَ نَفْسِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ زِنَةَ عَرْشِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ اْلغَافِلُوْنَ

Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan makhluk-Nya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebesar keridhoan diri-Nya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Seberat timbangan Arasy-Nya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak tinta kalimat-kalimat-Nya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Selama berdzikir orang-orang yang berdzikir kepada Engkau dan selama orang-orang yang lupa berdzikir kepada Engkau

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ كُلِّ وَابِلٍ وَطَلٍّ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ مُنْذُ بَنَيْتَهَا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا أَنْبَتَتِ اْلأَرْضُ مُنْذُ دَحَوْتَهَا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ النُّجُوْمِ فِى السَّمَاءِ فَإِنَّكَ أَحْصَيْتَهَا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا تَنَفَّسَتِ اْلأَرْوَاحُ مُنْذُ خَلَقْتَهَا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا خَلَقْتَ وَمَا تَخْلُقُ وَمَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَ أَضْعَافَ ذَلِكَ
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Menurut bilangan tiap-tiap air hujan dan air gerimis
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan sesuatu yang terkena air hujan dan langit semenjak langit diciptakan
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak apa yang tumbuh dibumi dibentangkan-Nya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan bintang-bintang di langit , maka sesungguhnya Engkau yang menjaga-Nya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan sesuatu yang Engkau ciptakan dan tidak Engkau ciptakan
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak apa yang tertulis di Lauh Mahfuzh menurut ilmu Engkau dan yang membandinginya


اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ خَلْقِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ رِضَاءَ نَفْسِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ زِنَةَ عَرْشِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مِدَادَ كَلِمَاتِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَبْلَغَ عِلْمِكَ وَآيَاتِكَ
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan makhluk Engkau
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan Ridha Engkau
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan  hiasan Arasy Engkau
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan kalimat Engkau
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak kesudahan ilmu Engkau dan ayat-ayat Engkau

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ خَلْقِكَ وَرِضَاءَ نَفْسِكَ وَزِنَةَ عَرْشِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ وَمُنْتَهَى عِلْمِكَ وَزِنَةَ جَمِيْعِ مَخْلُوْقَاتِكَ صَلَاةً مُكَرَّرَةً أَبَدًا
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak bilangan makhluk Engkau,
Sebanyak bilangan Ridha Engkau,
Sebanyak bilangan  hiasan Arasy Engkau,
Sebanyak bilangan kalimat Engkau,
Sebanyak kesudahan ilmu Engkau , dan
Sebanyak bilangan hiasan seluruh makhluk Engkau  yaitu Rahmat yang berulang-ulang selamanya 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى عِلْمُكَ وَمِلْءَ مَا أَحْصَى عِلْمُكَ وَ أَضْعَافَ مَا أَحْصَى عِلْمُكَ
صَلَاةً تَزِيْدُ وَتَفُوْقُ وَتَفْضُلُ صَلَاةَ الْمُصَلِّيْنَ عَلَيْهِمْ مِنَ الْخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ كَفَضْلِكَ عَىَك جَمِيْعِ خَلْقِكَ
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak ilmu yang dihitung ilmu Engkau, sepenuh ilmu yang dihitung ilmu Engkau, dan  berlipatgandanya sesuatu yang dihitung ilmu Engkau  yaitu Rahmat yang bertambah dan melebihi shalawat orang-orang yang shalat dari makhluk seluruhnya seperti halnya keutamaan Engkau melebihi seluruh makhluk Engkau.



اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ كَمَا أَمَرْتَنَا بِالصَّلَاةِ عَلَيْهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ كَمَا أَمَرْتَنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ كَمَا يُحِبُّ أَنْ يُصَلَّى عَلَيْهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ

Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak orang  yang membaca shalawat atas Beliau Saw.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebanyak orang  yang  tidak membaca shalawat atas Beliau Saw.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebagaimana Engkau telah memerintahan kami untuk membaca shalawat atas Beliau Saw.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebagaimana Engkau telah memerintahan kami untuk membaca shalawat atas Beliau Saw.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Sebagaimana Beliau Saw. Senang bila dibacakan  shalawat atas diri Beliau Saw.
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya Karena beliau adalah ahlinya
 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ اْلأَقْطَارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ وَرَقِ اْلأَشْجَارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ زَبَدِ اْلبِحَارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ اْلأَنْهَارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ رَمْلِ الصَّحَارِى وَاْلقِفَارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ ثِقْلِ الْجِبَالِ وَاْلأَحْجَارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَأَهْلِ النَّارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ اْلأَبْرَارِ وَاْلفُجَّارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ عَدَدَ مَا يَخْتَلِفُ بِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ
وَاجْعَلِ اللهم صَلاتَنَا عَلَيْهِ حِجَاباً مِنْ عَذَابِ النَّارِ
وَسَبَبًا لِإِبَاحَةِ دَارِ اْلقَرَارِ
إِنَّكَ أَنْتَ اْلعَزِيْزُ اْلغَفَّارِ
 
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan daerah-daerah
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan daun pohon-pohonan
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan buih berbagai laut
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan sungai-sungai
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan pasir batu karang dan gurun yang tak ada air dan tumbuh-tumbuhannya
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan beratnya semua gunung dan batu-batuan
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan ahli surga dan ahli neraka
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan orang-orang yang berbuat baik dan berbuat lacur
Ya Allah, limpahkanlah Rahmat Ta`zhim , Keselamatan dan Keberkatan atas Penghulu kami  Nabi Muhammad Saw. Dan atas keluarga-Nya beserta para sahabat-Nya sebanyak bilangan sesuatu yang dengannya malam dan siang berbeda
Dan jadikanlah Yaa Allah bacaan Shalawat kami atas Beliau Saw. sebagai benteng siksa neraka , sebagai sebab memperoleh izin masuk surga .
Sesungguhnya Engkau yang Maha Mulia dan banyak ampunan-Nya.


باب فى المقامات

وأما المقام: فهو ما يتحقق العبد بمنازلته واجتهاده من الأدب وما يتمكن فيه من مقامات اليقين، بتكسب وتطلب. فمقام كل أحد موضع إقامته، فالمقامات تكون أولا أحوالا حيث لم يتمكن المريد منها لأنها تتحول ثم تصير مقامات بعد التمكين. كالتوبة مثلا تحصل ثم تنقص حتى تصير مقاما وهي التوبة النصوح وهكذا بقية المقامات. وشرطه: ألا يترقى مقاما حتى يستوفي أحكامه فمن لا توبة له، لا تصح له إنابة ومن لا إنابة له لا تصح له استقامته. ومن لا ورع له لا يصح له زهد. وهكذا. وقد يتحقق المقام الأول بالثاني، إذا ترقى عنه قبل أحكامه، إن كان له شيخ كامل وقد يطوي عنه المقامات ويدسه إلى الفناء. إن رآه أهلا بتوقد قريحته ورقة فطنته. فالأحوال مواهب والمقامات مكاسب. هذا معنى المقام بفتح الميم. وأما بالضم فمعناه الإقامة ولا يكمل لأحد منازلة مقام، إلا بشهود إقامة الحق تعالى فيه. وفي الحكم: من علامات النجح في النهاية الرجوع إلى الله في البداية وقال أيضا: من كانت بالله بدايته كانت إليه نهايته.

باب فى معنى الأحوال

الحال: معنى يرد على القلب من غير تعمل ولا اجتناب، ولا تسبب ولا اكتساب. من بسط أو قبض أو شوق أو انزعاج أو هيبة أو اهتياج. ويظهر أثره على الجوارح قبل التمكين من شطح ورقص وسير وهيام. وهو أثر المحبة، لأنها تحرك الساكن أولا ثم تسكن وتطمئن.

ولذا قيل فيها: أولها جنون ووسطها فنون وآخرها سكون. وقد يكتسب الحال بنوع تعمل كحضور حلق الذكر واستعمال السماع وقد يطلب اكتسابه بخرق عوائد النفس حين يعتريها برودة وفتور، وفرق وكسل. فينبغي أن يتحرك في تسخينها بما يثقل عليها من خرق العوائد وقد يطلق الحال على المقام فيقال: فلان ضار عنده الشهود مثلا حالا، ومنه قول المجذوب:



حققت ما وجدت غير *** وأمسيت في الحال هان

باب مقام التوبة

Maqom Tobat

باب مقام التوبة
BAB KALUNGGUHAN ROHANI ( MAQOM ) TOBAT
 قال محمّد أبى سفيان بن حسن الدين السونداوى الجاوى الإندونيسي  غفرالله تعالى له : أول مقام من مقامات المنقطعين إلى الله تعالى التوبة
Parantos nyarios Kang H.Muhammad Aby Sufyan As-Sundawiy Al-Jawi Al-Indunisiy :" ari mimiti maqom ( kalungguhan rohani ) tina pirang-pirang Maqomat ( pirang-pirang kalungguhan rohani ) anu kedah ditempuh pirang-pirang jalmi anu ngabdikeun diri sapinuhna ka Alloh Swt. Nyaeta Tobat.

التَّوْبَةُ فِي اللُّغَةِ الْعَوْدُ وَالرُّجُوعُ
Ari Tobat  mungguh basa nyaeta balik deui tegesna balik deui
وَفِي الِاصْطِلَاحِ التَّوْبَةُ هِيَ الرُّجُوعُ إلى الله تعالى من طريقِ البُعدِ إلى طريقِ القُربِ . وطريقُ البُعدِ وهى المعاصى والذنوب وغيرها مما لا يقرب إلى الله  ، ولا يزلف لديه . فمن رجع إلى الله وسلك طريق القرب منه ، مخلصا فى رجوعه فهو التائب

Jeung ari mungguh istilah, ari Tobat  nyaeta baik deui ka Alloh Swt. Tina jalan anu jauh ( nyimpang ) ngajugjug kana jalan anu dekeut ( ka Alloh Swt. ). Jeung ari jalan anu jauh nyaeta pirang-pirang kamaksiatan jeung pirang-pirang dosa jeung liana tina perkara anu hanteu ngadekeutkeun ka Alloh . mangka sing saha jalma anu balik deui ka Alloh jeung nempuh jalan anu dekeut kalawan pinuh kaikhlasan ngandung harti eta jalma disebut  jalma anu tobat.
ولا تَصحُّ التَّوبةُ إلَّا بِشروط ، وهى :
١- تركُ المعاصى فى الحال
٢- والنّدَمُ على فعلِها فى الماضى
٣- والعَزْمُ على عدمِ العَوْدِ إليها فى الإستِقبال
Tobat hanteu dianggap sah kajaba kalawan pirang-pirang Syarat, nyatana :
1.meninggalkan kamaksiatan dina waktu eta keneh
2.boga ngarasa  kaduhung kana migawe maksiat  anu geus dipigawe diwaktu samemehna
3.boga tekad anu kuat pikeun henteu balik deui kana maksiat di waktu anu bakal datang

وَيُشترَطُ أيضا فى التّوبةِ من مظالمِ العِبَاد :
٤- رَدُّها إلى أهلِها ، واسترضاؤهم وطلبُ الاستِحلالِ مِنهم
jeung disyaratkan deui dina tobat , upama hal eta aya kaitanna rejeung  perampasan hak jalma lian pikeun mulangkeun deui kanu bogana sabari menta ridhona jeung menta dihalalkeun ti aranjeunna

وَمَنْ عَجَزَ عن ذلك فلْيُكثِرْ مِنَ الْحَسَناتِ وأنواعِ القُرُبات ولْيَتضرَّعْ إلى اللهِ عالِمِ الْخَفِيَّاتِ ، والمَرجُوُّ منه سبحانَه بعدَ ذلكَ أن يقبلَ توبتَهُ ، ويَهَبَ لَهُ حقَّهُ ، ويُرضِىَ عنه خَلْقَهُ ، فإذا جَمَعَتِ التَّوبةُ هذه الشُّروطَ فهىَ التَّوبةُ النَّصُوح أى الخالصةِ وخرَجَ التَّائِبُ من ذُنُوْبِهِ كيومَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ ، واستَحقَّ محبَّةَ اللهِ تعالى
Jeung sing saha jalma anu henteu mampuh migawe perkara eta,mangka hadena eta jalma ngalobakeun migawe hade ,migawe amalan-amalan anu ngaraketkeun diri ka Alloh, jeung mependekkeun diri  ( depe-depe ) ka Alloh anu maha uninga kana pirang-pirang perkara  anu demit ( nyumput atau teu ka tingali ).sanggeus eta miharep ka Alloh Swt. Supaya Alloh nampi tobat na, mikeun hak anu eta jalma rampas ti makhluk-Na ,jeung meunangkeun karidhoan-Na . upama tobat geus ngabogaan sarat-sarat di luhur,mangka ieu pisan anu disebut kalawan tobat nasuha nyaeta tobat anu ikhlas jeung murni . jalmi anu tobat sepertos eta kaluar  tina dosa-dosa na (  kalepatan-kalepatan na ) seperti waktu anjeunna diwedalkeun indungna jeung ngabogaan hak meunang tresna kaasih Alloh Swt.

كما قال تعالى :  إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ ( البقرة : 222 )
Sakumaha pidawuh Alloh Swt. : saestuna Alloh mikacinta pirang-pirang jalma anu tarobat.” (QS. Al-Baqarah: 222)
وقيل فى الحديث : التَّائِبُ حَبِيْبُ اللهِ وَ التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَاذَنْبَ لَهُ
Jeung diomongkeun dina hiji hadits :”Jalma anu tobat eta wali Alloh ( kakasih Alloh ), jeung Jalma anu tobat tina dosa seperti jalma anu teu ngabogaan dosa’.

فصل فى أقاويل شيوخ الطريقة فى التوبة
Pasal dina mertelakeun pirang-pirang dawuhan para guru thorekat ngeunaan dina tobat 
قال أبو يعقب يوسف بن حمدان السوسي رحمه الله تعالى : أول مقام من مقامات المنقطعين إلى الله تعالى التوبة
Parantos ngadawuh Syekh Abu Ya`kub yusuf bin Hamdan As-Susy Rhm. :” ari mimiti maqom ( kalungguhan rohani ) tina pirang-pirang Maqomat ( pirang-pirang kalungguhan rohani ) anu kedah ditempuh pirang-pirang jalmi anu ngabdikeun diri sapinuhna ka Alloh Swt. Nyaeta Tobat.
وقال ابن عطاء رحمه الله تعالى : التوبة توبتان :توبة الإنابة وتوبة الإستجابة ، فتوبة الإنابة :أن يتوب العبد خوفا من عقوبته ، وتوبة الإستجابة : أن يتوب حياء من كرمه
Parantos ngadawuh Ibnu Atha` rhm.  Ari tobat eta aya 2 rupa :
1.  tobat inabah
2.  tobat istijabah
Tobat inabah dipigawe sabab rasa sieun kana siksaan Alloh. Sedengkeun taubat istijabah dipigawe sabab ngarasa era ku kamulyaan-Na ( Alloh Swt. )

كما سئل الحسين المغازلي رحمه الله تعالى عن التوبة؟ فقال: تسألني عن توبة الإنابة، أو توبة الاستجابة "؟ فقال السائل: ما توبة الإنابة؟ قال: أن تخاف من الله؛ من أجل قدرته عليك "، قال: فما توبة الاستجابة؟ قال: أن تستحي من الله لقربه منك.
Sakumaha tos ditaros Al-Husain Al-Maghazili Rhm.  Ngeunaan tina tobat , ngawaleur anjeunna : Tobat nyaeta samistina anjeun menta hampura kalawan sabenerna ( taubat inabah ) atanapi tobat anu ditarima Alloh ( taubat istijabah ), lajeung eta hiji jalma tumaros :”naon ari tobat inabah teh ? mangka ngawaleur anjeunna  : Tobat inabah nyaeta samistina anjeun sieun ku Alloh sabab Kakawasaan-Na ( Alloh Swt ) disaluhureun diri anjeun,  jalma eta oge tumaros deui :”naon ari tobat istijabah teh ? mangka anjeunna ngawaleur :”Tobat istijabah nyaeta samistina anjeun ngarasa era ku Allah, sabab Alloh bangeut cakeut tinimbang diri anjeun”.


وقال أبو على الدّقاق رحمه الله تعالى : التَّوْبَةُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَامٍ : أَوَّلُهَا التَّوْبَةُ وَأَوْسَطُهَا اْلإِنَابَةُ وَآخِرُهَا اْلأَوْبَةُ ،
ari tobat eta aya tilu pirang-pirang bagean, mimitina nyaeta tobat ( ngarasa handeueul ) tengahna nyaeta inabah ( katetepan atawa hanteu robah-robah dina kathoatan ) tungtungna nyaeta Aubah ( balik deui suci tina dosa )

فَالتَّوْبَةُ بِدَايَةٌ ، وَاْلإِنَابَةُ وَاسِطَةٌ ، وَالْأَوْبَةُ نِهَايَةٌ
mangka ari tobat eta bagean mimiti jeung ari inabah eta bagean tengah jeung ari aubah eta bagean akhir
فَكَانَ مَنْ تَابَ  لِـخَوْفِ اْلعُقُوْبَةِ كَانَ صَاحِبُ تَوْبَةٍ ، وَمَنْ تَابَ طَمْعًا فِى الثَّوْبِ وَ رَهْبَةً مِنَ اْلعِقَابِ  كَانَ صَاحِبُ إِنَابَةٍ ، وَمَنْ تَابَ مُرَاعَاةً لِلْأَمْرِ لَا لِرَغْبَةِ فِى الثَّوَابِ أَوْ رَهْبَةً مِنَ اْلعِقَابِ  كَانَ صَاحِبُ أَوْبَةٍ
Jadi jalma anu tobat sabab sieun siksaan Alloh , mangka eta jalma disebut tobat.
jeung jalma anu tobat sabab hayang meunang ganjaran jeung sabab sieun kana siksaan Alloh mangka mangka eta jalma disebut inabah.
jeung jalma anu tobat sabab hayang miara parentah Alloh sanes sabab mihareup ganjaran atanapi sieun siksaan Alloh mangka eta jalma disebut aubah

وَقَالَ اْلقُطْبُ اْلاَكْبَرُ وَاْلكِبْرِيَتُ اْلاَحْمَر سلطان العارفين وختم الاولياء المحمديين سيدي محي الدين بن عربي الحاتمي الاندلسي الطائي قدس الله سرّه
 التَّوْبَةُ ثَلَاثَةُ أَقْسَامٍ : أَوَّلُهَا التَّوْبَةُ وَأَوْسَطُهَا اْلإِنَابَةُ وَآخِرُهَا اْلأَوْبَةُ ،
فَمَنْ تَابَ خَوْفَ اْلعُقُوْبَةِ فَهُوَ صَاحِبُ التَّوْبَةِ
وَمَنْ تَابَ رَجَاءَ الْمَثُوْبَةِ فَهُوَ صَاحِبُ اْلإِنَابَةِ
وَمَنْ تَابَ حِفْظً أَوْ قِيَامًا بِاْلعُبُوْدِيَّةِ لَا رَغْبَةً فِى الثَّوْبِ وَلَا رَغْبَةً مِنَ اْلعِقَابِ  فَهُوَ صَاحِبُ اْلأَوْبَةِ
Parantos ngadawuh wali quthubul akbar wal kibriyatul ahmar  sayyid Muhyiddin Ibnu Arobiy  Rhm. :” ari tobat eta aya tilu pirang-pirang bagean, mimitina nyaeta tobat ( penyesalan ) tengahna nyaeta inabah (katetepan dina kathoatan ) tungtungna nyaeta Aubah ( balik deui suci tina dosa )
Singsaha jalma anu tobat sabab sieun siksa mangka eta jalama kaasup golongan palaku pertobatan
Jeung singsaha jalma anu tobat sabab miharep ganjaran ( ti Alloh Swt. ) mangka eta jalama kaasup golongan palaku anu hanteu robah-robah dina kathoatan
Jeung singsaha jalma anu tobat sabab ngajaga atawa konsisten migawe ibadah lain sabab mikaresep ganjaran jeung lain sabab kaancam siksa mangka eta jalama kaasup golongan palaku anu balik deui suci tina sadaya dosa.


وَقَالَ اْلقُطْبُ الرَّبَّانِي وَاْلغَوْثُ الْمُتَصَرِّفِ اْلصَمَدَانِي سَيِّدي عَبْدُ اْلقَادِرِ الْجَيْلَانِي رَضِىَ اللهُ عَنْهُ : التوبة : صفة المؤمنين كما قال تعالى : وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿سورة النور الآية  ٣١ ﴾
Parantos ngadawuh wali Quthur Robbaniy wal Ghoutsul Mutashorrifish Shomadaniy  Sayyid Abdul qodir jailani R.A. : ari Tobat nyaeta sifat jalma mu`min ( jalma anu iman ) sakumaha pidawuh Alloh Swt :” Jeung Kudu Tobat Araranjeun ka Alloh, hei pirang-pirang jalma anu ariman supaya araranjeun meunang kauntungan”. ( Surat 24 An-Nur ayat 31)
والإنابة : صفة الأولياء المقرّبين كما قال تعالى وَجَاء بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ ﴿ سورو القاف الآية ٣٣ ﴾
jeung Inabah nyaeta sifat para wali / hukama anu nyakeutkeun diri ka Alloh Swt. sakumaha pidawuh Alloh Swt :” jeung anjeunna datang kalawan hate anu tobat”. ( Surat 50 Qoof ayat 33 )
والأوبة : صفة الأنبياء والمرسلين كما قال تعالى نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ ﴿سورة الصاد الآية ٣٠ ﴾
Sedeungkeun Aubah mangrupikeun sifat Nabi sareung Rosul, sakumaha pidawuh Alloh Swt :” saenya-enyana anjuenna eta hiji abdi anu Pangsae-saena, nyata anjeunna bangeut taat Kapangeran-na  ( Surat 38 Shood ayat 30 )
قال محمّد أبى سفيان بن حسن الدين السونداوى الجاوى الإندونيسي :" فَالتَّوْبَةُ وَهِيَ عَلَى ثَلَاثَةَ أَقْسَامٍ تَوْبَةُ اْلعَامُّ وَهِىَ مِنَ الذُّنُوْبِ وَالسَّيْئَاتِ ، وَتَوْبَةُ الْخَاصُّ وَهِىَ أَنْ يَخَلِّى قَلْبُهُ مِنْ مَعْرِفَةٍ مَا سِوَى اللهِ تَعَالَى  ، وَتَوْبَةُ اْلأَخَصُّ وَهِىَ أَنْ تستغرق روحه بمحبة الله لابمحبة غير الله     
parantos nyarios Kang H.Muhammad Aby Sufyan As-Sundawiy Al-Jawi Al-Indunisiy :"Tobat eta aya tilu bagean : taubat sacara umum nyatana tobat tina pirang-pirang dosa jeung pirang-pirang kasalahan  , Tobat sacara khusus nyaeta mersihan hatena tina pangaweruh hiji perkara anu salian ti Alloh Swt. jeung tobat anu paling khusus nyaeta yen rohna sibuk kalawan mikacinta Alloh , jeung hanteu mikacinta salian ti Alloh Swt.

وقَالَ أيضا : التوبة على ثلاثة أقسام : توبة المؤمنين ، وتوبة الأولياء المقرّبين ، وتوبة الأنبياء والمرسلين
sareng cariosanna deui :”Ari tobat eta aya 3 bagean :
1.Tobatna pirang-pirang jalma anu iman
2. Tobatna para wali ( hukama ) anu nyakeutkeun diri ka Alloh Swt
3. Tobatna para Nabi sareng Rosul
كما قال ذوالنون المصرى رضى الله عنه فى التعرف لمذهب أهل التصوف لأبي بكر الكلاباذي رحمه الله :
توبة المؤمنين من الذنب، وتوبة الأولياء من الغفلة، وتوبة الأنبياء والمرسلين من رؤية عجزهم عن بلوغ ما ناله غيرهم ".
Sakumaha parantos ngadawuh Dzun Nun Al-Mishri R.A. Dina kitab At-Ta`aruf Limadzhabi Ahli Rashowwuf karangan syekh Abu bakar Al-kalaabadzi Rhm. :
1.tobatna pirang-pirang jalma mu`min tina padameulan dosa
2.tobatna para wali tina kalalian
3. tobatna para Nabi tina hanteu nyakeutkeun dirina ka Alloh-na
وقال أيضارضى الله عنه : التوبة العوام من الذنوب وتوبة الخواص من الغفلة وتوبة خصوص الخصوص أن تتوب من كل شيئ سوى الله تعالى
Sareng dawuhanna deui R.A. ( Dzunun Al-Mishry ) : ari tobatna pirang-pirang jalma awam nyaeta tina dosa, ari tobatna pirang-pirang jalma khusus ( khowwash ) nyaeta  tina kalalian aranjeunna pikeun emut ka Alloh, ari tobatna pirang-pirang jalma kelas paling khusus  ( khowashul-khowash )  nyaeta samistina anjeun tobat tina sadaya perkara salian Alloh.


فصل فى ما لا مقبولة التوبته ومقبول التوبته  :
PASAL DINA MERTELAKEUN PERKARA ANU HANTEU DITARIMA TAUBATNA JEUNG ANU DITARIMANA TOBAT :
لا مقبولة التوبة لثلاثة أشياء : إبليس وجنوده ، وقابيل بن آدم رآس الخاطئين ، ومن قتل نبيّا ورسولا من الأنبياء والمرسلين ، ثمّ نعوذ بالله من ذلك 
3 Pirang-pirang perkara anu teu ditarima tobatna :
1.Iblis jeung balatentarana
2.Qobil bin adam
3. Jalma anu maehan sabagean Nabi sareng Rosul




علامة التوبة النصوح
Tanda Taubat yang benar :

والتوبة النصوح يجمعها أربعة أشياء : الاستغفار باللسان، وإقلاع بالأبدان، وإضمار ترك العود بالجنان، ومهاجرة سيء الخلان
Taubat yang benar menghimpun empat perkara ;
1.Memohon ampun dengan lisan,
2.Menghindarkan diri dari dosa dengan badan,
3.Bertekad dalam hati untuk tidak kembali berbuat dosa dan
4.Meninggalkan teman-teman yang  jahat.”

قَالَ شَقِيقٌ الْبَلْخِيُّ : علامة التوبة النصوح أربعة: إِدْمَانُ الْبُكَاءِ عَلَى مَا سَلَفَ مِنَ الذُّنُوبِ ، وَالْخَوْفُ الْمُقْلِقُ مِنَ الْوُقُوعِ فِيهَا ، وَهِجْرَانُ أَخْدَانِ السُّوءِ ، وَمُلازَمَةُ أَهْلِ الْخَيْرِ
Berkata Syaqiq Al-Balkhiy Rahimahullah, :"Tanda Taubat yang benar ada 4 tanda :
1. Menangis atas (perbuatan dosa) yang telah lalu.
2. Dan takut akan terjatuh kembali ke dalam dosa (tersebut).
3. Dan tidak bergaul dengan saudara-saudara yang jahat.
4. Dan senantiasa bersama dengan orang-orang yang baik.
 وقال سفيان الثوري: علامة التوبة النصوح أربعة: القلة والعلة والذلة والغربة
Berkata Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah, :"Tanda Taubat yang benar ada 4 tanda :
1. Mengakui kekurangan
2. Mengakui kecacatan ( kelemahan )
3. mengakui kerendahan ( kehinaan ) dan
4. Perantauan ( pengembaraan ).

وقال ذو النون: علامة التوبة النصوح ثلاث: قلة الكلام، وقلة الطعام، وقلة المنام
Berkata Dzun Nun A-Mishri Rahimahullah, :"Tanda Taubat yang benar ada 3 tanda :
1. Sedikit bicara
2. Sedikit makan dan
3. Sedikit tidur


وقال فتح الموصلي: علامتها ثلاث: مخالفة الهوى، وكثرة البكاء، ومكابدة الجوع والظمأ
Berkata Fath Al-Maushuli Rahimahullah, :"Tanda Taubat yang benar ada 3 tanda :
1. ( hendaklah ) bertentangan dengan hawa nafsu
2. Banyak menangis dan
3. memikul kelaparan dan kehausan ( dalam arti banyak menjalani puasa - puasa sunah....penj. )


و إنما تعرف توبة الرجل في أربعة أشياء
Jeung Pastina dikanyahokeun ( naon ) tobatna hiji lalaki dina 4 pirang-pirang perkara : ( tegesna tobat hiji jalma bisa katingali dina 4 perkara : )

أحدها: أن يمسك لسانه من الفضول والغيبة والكذب. والثاني أن لا يرى لأحد في قلبه حسداً ولا عداوة. والثالث أن يفارق أصحاب السوء. والرابع أن يكون مستعداً للموت نادماً مستغفراً لما سلف من ذنوبه مجتهداً على طاعة ربه.
Ari ka 1 na : eta yen nahan /nyengkeur rojul kana letahna rojul tina omongan leleuwiheun ( ucapan anu hanteu perlu ) jeung ngupat ( ngomongkeun batur ) jeung ngabohong
2. hanteu ningali rojul ka hiji jalma dina  hatena rojul kana hasud jeung hanteu aya permusuhan ( dendam )
3.eta yen ngajauhan rojul kapirang-pirang ahli kagorengan
4.eta yen bukti rojul anu nyieun cawis-cawis ( nyieun persiapan ) pikeun maot tur anu nalangsa ( kaduhung ) , tur menta hampura karana perkara anu geus tiheula tina pirang-pirang dosana tur anu rajin kana thoat ka Pangerannana rojul.
وقيل لبعض الحكماء هل للتائب من علامة يعرف أنه قبلت توبته؟ قال: نعم علامته أربعة أشياء. أوّلها أن ينقطع عن أصحاب السوء ويريهم هيبة من نفسه ويخالط الصالحين. والثاني: أن يكون منقطعاً عن كل ذنب ومقبلاً على جميع الطاعات. والثالث أن يذهب فرح الدنيا كلها من قلبه ويرى حزن الآخرة كلها دائماً في قلبه. والرابع إن يرى نفسه فارغاً عما ضمن لله تعالى له من الرزق مشتغلاً بما أمر به
Jeung dibasakeun ka sapalih u`lama hukama ( para wali ) :”Naha eta tetep ka jalma anu tobat tina ciri anu nyaho taib kana saestuna taib  geus ditarima ( naon ) tobatna taib ? ngawaleur sapalih u`lama hukama :” sumuhun , ari cirina  ditarima tobat eta aya 4 pirang-pirang perkara :
Ari ka 1 na eta yen ngajauhan taib ti pirang-pirang ahli kagorengan, jeung nembongkeun taib ka ahli kagorengan kana ajrih ( wibawa ) tina dirina taib , jeung cacampuran taib ka pirang-pirang jalma sholih.
2.eta yen bukti taib anu ngajauhan tina sakabeh dosa tur migawe sakabeh ibadah ( thoat ).
3. eta yen ilang/leungit ( naon ) sakabeh kasenangan dunya  tina hatena taib jeung salawasna susah sabab akherat.
4.hanteu mikirkeun rizqi anu geus dijamin Alloh jeung sibuk migawe parentahan Alloh Swt.

 فإذا وجدت فيه هذه العلامات فهو من الذين قال اللَّه تعالى في حقهم {إِنَّ اللَّه يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ المُتَطَهِّرِينَ}

Dimana-mana aya 4 ciri eta anu tos disebatkeun, mangka eta jalma kaleubeut jalmi anu didawuhkeun ku Alloh Swt :
“saestuna Alloh mikacinta jalma-jalma anu tarobat sareung  mikacinta jalma-jalma anu nyarucikeun diri “.

وجب له على الناس :
KAWAJIBAN JALMA-JALMA KA JALMA ANU DITARIMA TOBATNA KU ALLOH :
ووجب له على الناس أربعة أشياء: أولها أن يحبوه فإن اللَّه تعالى قد أحبه. والثاني أن يحفظوه بالدعاء على أن يثبته اللَّه على توبته. والثالث أن لا يعيروه بما سلف من ذنوبه. والرابع أن يجالسوه ويذاكروه ويعينوه.
Jeung wajib jalma-jalma kudu migawe 4 perkara ka jalma anu ( ditarima tobatna )
Ari ka :
1.yen kudu mikacinta jalma-jalma ka taib karana saestuna Alloh Swt. Nyata geus mikacinta ka taib.
2.ngadoakeunna supaya tetep tobat
3.hanteu moyokna sabab dosa anu geus kaliwat.
4.eta yen ngariung jalma-jalma ka taib jeung ngajak ngobrol  jalma-jalma ka taib jeung ngabantu  jalma-jalma ka taib.
ويكرمه اللَّه تعالى بأربع كرامات: أحدها أن يخرجه اللَّه تعالى من الذنوب كأنه لم يذنب قط. والثاني أن يحبه اللَّه تعالى. والثالث أن لا يسلط عليه الشيطان ويحفظه منه. والرابع أن يؤمنه من الخوف قبل أن يخرج من الدنيا
Jeung ngamulyakeun Alloh Swt ka taib  kalawan 4 kamulyaan :
1.yen ngaluarkeun Alloh Swt. Ka taib tina pirang-pirang dosa , kaya-kaya taib  hanteu migawe dosa  samasakali
2.yen mikacinta Alloh Swt. Ka taib
3.yen moal ngawasaan setan ka taib jeung ngaraksa/ngajagi Alloh Swt. Ka taib tina setan
4.yen nyalameutkeun Alloh ka taib tina kasieun samemeh kaluar ti alam dunya

لأنه عز وجل قال {تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمْ المَلَائِكَةُ أَلاَّ تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ}
karana saestuna Alloh A`zza wa jalla parantos ngadawuh :”tarurun malaikat ka itu jalma-jalma, kana yen ( sasanggeum malaikat : ) ulah sarieun aranjeun jeung ulah prihatin aranjeun jeung kudu barungah aranjeun kalawan surga anu bukti aranjeun dijangjian aranjeun

وروى عن خالد بن معدان أنه قال: إذا دخل التوابون الجنة قالوا ألم يعدنا ربنا أن نرد النار قبل أن ندخل الجنة؟ قيل لهم إنكم مررتم بها وهي خامدة.
Diriwayatkeun ti kholid bin ma`dan saestuna kholid ngadawuh :”tetkala geus arasup ka surga pirang-pirang jalma anu tarobat , mangka ngarucap pirang-pirang jalma anu tarobat :”naha sanes ngajangjikeun  alloh Swt ka urang sadaya yen urang sadaya bakal ngadatangan naraka samemeh asup ka surga ? mangka diwaleur ( ku Alloh Swt : ) aranjeun geus ngaliwatanna sedengkeun naraka eta pareum.

فصل فى حَدّ التَّوْبَةِ وَ نِهَايَته :
WATEUSNA TOBAT JEUNG BEAKNA TOBAT :
فَالْحَدُّ التَّوْبَةِ وَهِيَ
١- بِنِصْفِ يَوْمٍ  ، كَمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَنْ تَابَ إِلَى اللهِ  قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِنِصْفِ يَوْمٍ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ

- Ari wates tobat nyaeta kalawan ganjor satengah poe ( satengah poe samemeh maotna ),……Sakumaha pidawuh Rosul Alloh Saw. :”sing saha jalma anu tobat ka Alloh samemeh yen maot  eta jalma kalawan ganjor satengah poe mangka Alloh narima kana tobatna eta jalma”. 

٢- بِسَاعَةٍ ، كَمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَنْ تَابَ إِلَى اللهِ  قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِسَاعَةٍ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ

- kalawan ganjor ( beda ) sa jam,………Sakumaha pidawuh Rosul Alloh Saw. :”sing saha jalma anu tobat ka Alloh samemeh yen maot  eta jalma kalawan ganjor sa jam mangka Alloh narima kana tobatna eta jalma”.

٣- قَبْلَ اْلغَرْغَرَةِ ، كَمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَنْ تَابَ إِلَى اللهِ قَبْلَ اْلغَرْغَرَةِ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ

-samemeh sakarat maot,……….. Sakumaha pidawuh Rosul Alloh Saw. :”sing saha jalma anu tobat ka Alloh samemeh sakarat maot mangka Alloh narima kana tobatna eta jalma”.
٤- مَا لَمْ يُغَرْغِرْ ، كَمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
- salami nyawana can nepi dina tikoro, ..……Sakumaha pidawuh Rosul Alloh Saw. :”saestuna Alloh narima tobat hiji abdi salami nyawana can nepi kana tikoro (HR. At-Tirmizi no. 1531, Ibnu Majah no. 3407 )

وَأَمَّا نِهَايَةُ التَّوْبَةِ هِيَ إِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا  ، كَمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ رواه مسلم.
Anapon Ari beakna tobat nyaeta Upama panonpoe meletek tina tempat surupna ( kulon ) , Sakumaha pidawuh Rosul Alloh Saw. :”sing saha jalma anu tobat samemeh meletek panonpoe  di Beulah kulon tangtu Alloh narima kana tobatna eta jalma.” (HR. Muslim).
Sebagaimana sabda Nabi Saw :”
وَقَالَ أَيْضًا  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : هَلَكَ اْلمُسَوِّفُوْنَ
Sareng dawuhanna deui Saw. :“Cilaka pirang-pirang jalma anu nunda-nunda”.

وَقَالَ لُقْمَانُ الْحَكِيْمِ : يَابُنَيَّ لَاتُؤَخِّرِ التَّوْبَةَ فَإِنَّ الْمَوْتَ يَأْتِي بَغْتَةً
Parantos ngadawuh Luqman Al-Hakim  :”Hei Anaking , anjeun ulah nunda tobat sabab maot eta datangna ngadadak.
فصل فى صلاة التوبة كيفيته

PASAL DINA MERTELAKEUN SHOLAT TOBAT JEUNG TATA CARA SHOLAT TOBAT :

قَالَ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْباً فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ اْلوُضُاءَ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ، وَ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ
Hanteu aya ti hiji abdi eta anu migawe dosa si abdi kana hiji dosa tuluy wudhu si abdi tuluy ngaluskeun si abdi kana wudhu jeung sholat si abdi kana dua rokaat jeung maca istigfar si abdi ka Alloh Swt. Kajaba ngahampura Alloh Swt. Ka eta abdi.
ثُمَّ تَلَا هَذِهِ اْلآيَةَ : وَمَن يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللهَ يَجِدِ اللهَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿١١٠﴾
Teras maos Rosul Alloh Saw. Kana ieu ayat : “ jeung saha-saha jalma anu migawe ieu jalma kana kagorengan atawa ngazholim si jalma kana awak-awakanna si jalma teras menta hampura si jalma ka Alloh mangka manggihan si jalma ka Alloh kana anu seueur ngahampura tur anu mika welas “. ( Q.s.An-Nisa ayat 110 )
وَفِى رِوَايَةٍ  تَلَا هَذِهِ اْلآيَةَ : وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَى مَا فَعَلُواْ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٣٥﴾ أُوْلَئِكَ جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ ﴿١٣٦﴾
Jeung dina hiji riwayat maos Rosul Alloh Saw. Kana ieu ayat : “jeung pirang-pirang jalma anu tetkala migawe jalma-jalma kana kagorengan atawa ngazholim jalma-jalma kana pirang-pirang awakna jalma-jalma maka dzikir jalma-jalma ka Alloh teras maca istigfar jalma-jalma karana pirang-pirang dosana jalma-jalma jeung hanteu aya Dzat anu ngahampura kana pirang-pirang dosa kajaba Alloh Swt.  Jeung hanteu ngabakukeun jalma-jalma kana perkara anu migawe jalma-jalma halna ari jalma-jalma eta pada nyaho kabeh ( Q.s.Ali Imron  ayat 135)”Ari itu jalma-jalma ari pembalesannana jalma-jalma eta panghampura ti Pangeranana jalma-jalma jeung pirang-pirang surge anu ngocor tina handapeunana surge pirang-pirang wahangan halna langgeng kabeh di surga jeung pang alus-alusna ganjaran pirang-pirang anu amal “.( Q.s.Ali Imron  ayat 136 )

وأمّا كيفية صلاة التوبة هى :

١- غسل التوبة ، ونيتها هي نويت الغسل للتوبة عن المعصية الظاهريّة والباطنيّة لله تعالى..... فَإِذَا فَرَغَ مِنْهَا
٢- ثُمَّ  يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ اْلوُضُاءَ .......... فَإِذَا فَرَغَ مِنْهَا
٣- ثُمَّ  يُصَلِّى صَلَاةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ، وَيَنْوِى  يَقُوْلُ : أصلى سنة التوبة ركعتين عن المعصية الظاهريّة والباطنيّة لله تعالى
٤- وَيَقْرَأُ فِى رَكْعَةِ اْلأُوْلَى بَعْدَ اْلفَاتِحَةِ عَلَى هَذِهِ اْلآيَةَ : وَمَن يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللهَ يَجِدِ اللهَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿١١٠﴾
٥- وَيَقْرَأُ فِى رَكْعَةِ الثَّانِيَةِ بَعْدَ اْلفَاتِحَةِ هَذِهِ اْلآيَةَ : وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَى مَا فَعَلُواْ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٣٥﴾ أُوْلَئِكَ جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ ﴿١٣٦﴾
٦- وَبَعْدَ السَّلَامِ ، يَقُوْلُ : أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ  الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ
٧- ثُمَّ يَقُوْلُ : رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ  مِائَةَ مَرَّةٍ
٨- ثُمَّ يدعو بهذا الدعاءِ : اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ




باب مقام الورع

الورع: كف النفس عن ارتكاب ما تكره عاقبته. فورع العامة: ترك الحرام المتشابه وورع الخاصة ترك كل ما يكدر القلب ويجد منه حزازة أو ظلمة ويجمع قوله عليه السلام: دع ما يريبك إلى ما لا يريبك. وورع خاصة الخاصة: رفض التعلق بغير الله وسد باب الطمع في غير الله وعكوف الهم على الله وعدم الركون إلى شيء سواه.



وهذا الورع الذي هو ملاك الدين. كما قال الحسن البصري حين سئل. ما ملاك الدين؟ فقال الورع. وقيل له، وما فساد الدين؟ فقال: الطمع فالورع الذي يقابل الطمع كل المقابلة هو: ورع خاصة الخاصة: وجزء منه يعدل آلاف من الصلاة والصيام. ولذا قال في التنوير: وليس يدل على فهم العبد كثرة علمه ولا مداومته على ورده وإنما يدل على نوره وفهمه غناه بربه وانحياشه إليه بقلبه والتحرر من رق الطمع والتحلي بحلية الورع يعني ورع الخاصة أو خاصة الخاصة



وقال يحيى بن معاذ رحمه الله : الورع على وجهين : ورع في الظاهر وورع في الباطن ، أما ورع الظاهر فلا يتحرك إلا لله ، وأما الباطن فلا تُدخلْ قلبك سواه ،
Yahya bin Mu’adz Rhm. Berkata :“Wara’ terbagi menjadi dua. Pertama, wara’ lahir, yakni semua gerak aktivitas yang hanya tertuju kepada Allah SWT. Kedua, wara’ batin, yakni hati yang tidak dimasuki sesuatu kecuali hanya mengingat Allah SWT”.

أنظر فى الزهد الكبير للإمام البيهقي ص ٣١٨ رقم ٨٥٦


قال الجنيد بن محمد : سمعت السرى بن المغلس يقول : كان أهل الورع فى وقت من الأوقات أربعة : حذيفة المرعشى
كَانَ أَهْلُ الْوَرَعِ فِي وَقْتٍ مِنَ الأَوْقَاتِ أَرْبَعَةً : حُذَيْفَةُ الْمَرْعَشِيُّ ، وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ أَدْهَمَ ، وَيُوسُفُ بْنُ أَسْبَاطٍ ، وَسُلَيْمَانُ الْخَوَّاصُ فَنَظَرُوا فِي الْوَرَعِ فَلَمَّا ضَاقَتْ عَلَيْهِمِ الأُمُورُ فَزِعُوا إِلَى التَّقَلُّلِ
Imam Al-Junaid bin Muhammad A-Baghdadi berkata :"Saya telah mendengar As-Sariy bin Mughallas As-Saqotiy berkata, “Ada empat ahli wara’ di masa mereka, yaitu Hudzaifah Al-Mar’asyi, Yusuf bin Asbath, Ibrahim bin Adham, dan Sulaiman Al-Khawwash. Mereka mempunyai pandangan yang sama tentang wara’. Ketika mereka mendapatkan berbagai persoalan yang sulit, mereka mampu meminimalkan”.
أنظر فى الزهد الكبير للإمام البيهقي ص ٣١٨ رقم ٨٥٨


 والله تعالى أعلم.

باب مقام الزهد

BAB MAQOM ZUHUD

اَلزُّهْدُ ثَلاَثَةُ اَحْرُفٍ : زَايٌ وَ هَاءٌ وَدَالٌ فَالزَّيُ زَادٌ لِلْمَعَادِ وَالْهَاءُ هُـدًى لِلدِّيْنِ وَالدَّلُ دَوَامٌ عَلَى الطَّا عَةِ
Kata zuhud terdiri atas tiga huruf yaitu:
Zay (ز), Ha(ها), dan Dal(د).
Huruf Zay (ز) mengandung pengertian zaadul lilma’adi (زَادٌ لِلْمَعَادِ ) = perbekalan untuk kembali kepada Allah ta’ala (akhirat),
huruf Ha’ mengandung pengertian Huddal-Liddiin (هُـدًى لِلدِّيْنِ) = petunjuk untuk agama,
sedangkan huruf Dal mengandung pengertian Dawaamun ‘Alath-thoo’ati (دَوَامٌ عَلَى الطَّا عَةِ) = Ta’at kepada Allah secara terus-menerus.
وقيل : اَلزَّايُ تَرْكُ الزِّ يْنَةِ وَالْهَاءُ تَرْكُ الْهَوَاى وَالدَّالُ تَرْكُ الدُّنْيَا
Dikatakan : “huruf Zay mengandung makna At-tarkuz-ziinati (تَرْكُ الزِّ يْنَةِ) = tidak mementingkan keindahan lahir ( bersolek ),
huruf Ha’ mengandung makna At-tarkul-Hawa (تَرْكُ الْهَوَاى) = meninggalkan kehendak hawa nafsu,
sedangkan huruf Dal mengandung makna At-tarkud-Dunya (تَرْكُ الدُّنْيَا) = tidak mementingkan dunia. 

الزهد فى الدنيا عنوان الولاية ، ومعناه : ترك الرغبة فيها والميل إليها والتنعّم بشهواتها ، لكونها ملهية عن الله وعن الدار الآخرة.
Zuhud dalam urusan dunia adalah salah satu simbol Kewalian, yang dimaksud dengan Zuhud ialah meninggalkan ambisi dan kecenderungan terhadap dunia dan kenikmatan-kenikmatan syahwatnya karena semua itu membuat orang menjadi lupa kepada Allah dan kampung Akhirat.

وعلامة الزهد أن يغتم عند الوجد ويفرح عند الفقد
Tanda-tanda Zuhud ialah sedih ketika mempunyai sesuatu dan gembira ketika kehilangan sesuatu

ومما يحمل الإنسان على الزهد فى الدنيا أن يتفكر فى حقارتها وخسّتها وفنائها  ، ومع ذلك لاتصفو لصاحبها ولا تبقى له
Hal yang dapat membawa seseorang pada zuhud di dunia adalah memikirkan ketidakberhargaan dan kefanaan dunia . karena sifatnya yang demikian itu , maka kekayaan dunia tidak dapat membuat seseorang menjadi suci dan tidak pula bisa kekal ( sebagai miliknya ).

وفى الحديث : لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
Didalam sebuah hadits dikatakan :”Jika ( sekiranya diketahui ) bahwa disisi Allah ( kekayaan ) di dunia ini setara dengan sayap nyamuk ( tidak ada artinya ), niscaya Allah tidak akan memberi minum seorang kafir pun walaupun seteguk air.”
 وفيه : الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ , مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا إِلَّا ذِكْرَ اللهِ تَعَالَى وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
Hadits lain mengatakan pula :” Dunia ini terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah dan apa yang menjurus kepadanya ( orang yang menjadikan zikir sebagai pelindung ), dan orang yang berilmu serta yang mencari ilmu.”
وفيه الآخر : الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ , مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا إِلَّا عَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ , وَذِكْرُ اللهِ وَمَا وَالاهُ
Hadits lain mengatakan pula :” “Dunia itu terlaknat, dan terlaknat juga apa-apa yang ada di dalamnya kecuali orang-orang yang berilmu atau orang yang belajar, dan Dzikrullah juga yang semisalnya.”

مَنْ أَخَذَ مِنَ الدُّنْيَا فَوْقَ مَا يَكْفِيْهِ أَخَذَ حَتْفَهُ وَهُوَ لَا يَشْعُرُ
Barangsiapa yang mengambil dunia di luar kebutuhannya, maka tanpa sadar telah merusak dirinya sendiri

وقال العارفون : أبلغ آية فى ذم الدنيا والتزهيد فيها قوله تعالى : ( الزخرف : 33- 35
Orang-orang arif mengatakan :”Ayat yang paling indah yang mencela ( kekayaan ) dunia dan ( keharusan ) berzuhud terhadapnya adalah firman Allah yang berbunyi :”
وَلَوْلا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فَضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ
"Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia (untuk) menjadi umat yang satu ( dalam kekafiran ), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Rabb) Yang Maha Pemurah, loteng-loteng perak bagi rumah mereka, dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka (dapat) menaikinya (agar tampak sangat jelas kekafiran mereka)." – (QS.43:33)
وَلِبُيُوتِهِمْ أَبْوَابًا وَسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِئُونَ
"Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka, dan (begitu pula) dipan-dipan, yang mereka bertelekan atasnya." – (QS.43:34)
وَزُخْرُفًا وَإِنْ كُلُّ ذَلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
"Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia (QS.43:35)

والزهد درجات :
1 – زهد فى الحرام ، وهو واجب ، لأنه من التقوى
2 – وزهد فى الشبهات ، وهو نوع من الورع
3 – وزهد فيما زاد على قدر الحاجة من الدنيا ، وهو فضل ومندوب ،
Zuhud mempunyai derajat-derajat :”
Pertama :”Zuhud terhadap yang haram :hukumnya wajib sebab ia termasuk ketakwaan kepada Allah
Kedua :” Zuhud terhadap barang-barang yang syubhat ini tergolong kewara`an ( kehati-hatian dalam beribadah kepada Allah ).” Dan
Ketiga :”Zuhud terhadap barang-barang yang melebihi kebutuhan , ini merupakan keutamaan dan anjuran.
وفيه فوائد دينية ودنيوية ، قال صلعم : اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ

Zuhud mempunyai manfaat diniyyah ( untuk agama ) dan duniawiyyah ( untuk dunia ) Rasulallah saw. Bersabda :” Zuhudlah kamu di dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan Zuhudlah kamu terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya manusia akan mencintaimu’.”

وقال عليه الصلاة والسلام : الزُّهْدُ في الدُّنْيَا يُرِيْحُ اْلقَلْبَ وَاْلبَدَنَ، وَالرَّغْبَةُ فِيْهَا تُكْثِرُ اْلهَمَّ وَالْحُزْنَ
Beliau juga mengatakan :” Kezuhudan terhadap ( kekayaan ) di dunia membuat hati menjadi tenang , sedangkan keinginan terhadapnya menimbulkan banyak kegelisahan dan kesedihan.”
واعلم أن المؤمن العاقل هو : الذى يؤثر الآخرة على الدنيا ، والذى يسوى بينهما غبي أحمق  . وأما الذى يؤثر الدنيا على الآخرة فهو شاك مرتاب
Hendaklah diketahui bahwa seorang mukmin yang berakal adalah orang yang mendahulukan akhirat daripada kehidupan dunia, sedangkan orang yang menyamakan keduanya adalah orang yang bodoh dan dungu . adapun orang yang mendahulukan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat adalah orang yang ragu dan gelisah.
والله أعلم بالصواب